Sukses

Rusia Siap Bangun Reaktor Nuklir di Iran

Iran berkeras akan menggunakan 8 reaktor nuklir yang dibangun Rusia untuk kepentingan sipil, bukan kepentingan militer.

Liputan6.com, Moskow - Rusia sepakat membangun delapan reaktor nuklir di Iran, 12 hari sebelum batas waktu kesepakatan pembatasan program nuklir Iran.

Kesepakatan pembuatan reaktor nuklir itu dibuat kedua negara di tengah upaya lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Rusia, dalam menekan Iran untuk membatasi aktivitas penggunaan nuklirnya di bawah level yang dibutuhkan untuk membangun senjata nuklir.

Iran berkeras akan menggunakan reaktor nuklirnya untuk kepentingan sipil, bukan kepentingan militer. Juga menolak kecurigaan Barat bahwa program ini upaya untuk menutupi pembuatan senjata.

Sejumlah diplomat dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Cina, Rusia, dan Jerman (P5+1) akan bertemu pada putaran akhir perundingan pekan depan.

Belum diketahui pasti dampak dari kesepakatan antara Rusia dan Iran ini terhadap upaya P5+1.

"Kesepakatan untuk membangun reaktor baru adalah titik balik dalam pengembangan hubungan antara negara kami," demikian dimuat kantor berita Rusia mengutip pernyataan kepala nuklir Iran, Ali Akbar Salehi seperti dilansir dari BBC, Rabu (12/11/2014).

Dua dari delapan reaktor yang akan dibangun, menurut rencana, bakal ditempatkan di fasilitas nuklir Bushehr.

Rosatom, perusahaan tenaga nuklir Rusia, mengatakan pembangunan itu akan dipantau oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sebuah badan pengawas nuklir internasional di bawah PBB.

Selain itu, Rusia dilaporkan akan memasok bahan bakar nuklir untuk reaktor dan mengambilnya setelah digunakan -- sebuah mekanisme yang dirancang untuk menghentikan Iran menggunakan bahan bakar nuklir untuk membuat senjata. (Ans)

Video Terkini