Sukses

Kontroversi Foto Penampakan Terakhir MH17, Asli atau Palsu?

Stasiun televisi Rusia, Channel One, menayangkan foto-foto yang mendukung teori Moskow bahwa MH17 ditembak jatuh pesawat Ukraina.

Liputan6.com, Moskow - Kasus kecelakaan tak wajar yang menimpa pesawat Malaysia Airlines MH17 pada Kamis 17 Juni 2014 belum tuntas. Tak hanya karena belum semua jasad korban dievakuasi dari lokasi kejadian di Donetsk, yang menjadi medan konflik pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Rusia, siapa sesungguhnya yang bertanggung jawab atas tragedi itu juga belum dipastikan.

Di tengah tanda tanya besar yang menuntut jawab, stasiun televisi Rusia, Channel One, menayangkan  foto-foto 'sensasional' -- yang mendukung teori Moskow bahwa MH17 ditembak jatuh oleh pesawat tempur Ukraina.

Foto-foto tersebut, yang disebut diambil dari satelit Barat, menunjukkan sebuah jet tempur menembakkan missil pada pesawat yang mengangkut 298 orang itu.

Sejak awal, Moskow meyakini pesawat maskapai negeri jiran itu hancur oleh jet militer Ukraina. Sebaliknya, pihak Barat bersikukuh bahwa bukti yang ada menunjukkan bahwa burung besi itu ditembak rudal yang ditembakkan pemberontak separatis pro-Rusia.

Foto-foto tersebut disiarkan Jumat pagi waktu Moskow, dalam sebuah acara berita 'Odnako', yang menyebut potret tersebut dikirim ke seorang ahli yang mengaku bernama George Bilt dan mengklaim sebagai lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan sudah 2 dekade menjadi pakar penerbangan.

"Kami memiliki foto sensasional yang mungkin diambil oleh satelit mata-mata asing pada detik-detik terakhir pesawat Boeing milik Malaysia yang terbang di atas Ukraina," demikiaan sebut presenter Channel One, Dmitry Borisov, seperti Liputan6.com kutip dari Reuters, Minggu (17/11/2014).

"Gambar-gambar tersebut mendukung versi yang hampir tidak terdengar di Barat," tambah dia.

Sementara,  Ivan Andriyevsky, wakil ketua Persatuan Insinyur Rusia yang mengaku mendapat foto itu dari George Bilt mengatakan, pihaknya mengasumsikan gambar tersebut diambil oleh satelit Inggris dan Amerika Serikat. "Kami telah mempelajari foto itu secara detil dan tak menemukan hal yang aneh yang menunjukkan bahwa itu palsu," kata dia seperti dimuat BBC.

Namun tak semua sepakat. Andrei Menshenin, komentator stasiun radio independen Ekho Moskvy, menganggap siaran dalam televisi itu sebagai 'pseudo-sensasi'. Ia juga menyebut, angle atau sudut gambar serangan tidak sesuai dengan lokasi kecelakaan.

Sementara, Bellingcat, situs jurnalisme investigatif asal Inggris menuding foto tersebut sebagai "fabrikasi mentah" alias sengaja dibuat dan ngawur. Sebab, menurut mereka, ada sejumlah inkonsistensi, termasuk pertanda bahwa foto tersebut diduga kuat adalah kompilasi gambar di Google Earth yang berasal dari tahun 2012.

Publikasi foto bertepatan dengan pelaksanaan KTT G-20 di Brisbane, Australia di mana Presiden Vladimir Putin menghadapi kritik keras bahkan 'tekanan' dari sejumlah pemimpin Barat tentang keterlibatan negaranya dalam krisis Ukraina. Kabarnya ia akan pulang lebih awal.