Liputan6.com, Brisbane - Seorang dokter bedah asal Sierra Leone --sebuah negara bagian di Afrika Barat-- dipastikan positif terpapar virus ebola. Ia pun diterbangkan ke Amerika Serikat untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Martin Salia, nama dokter tersebut, merupakan penduduk AS. Istrinya berkewarganegaraan negara pimpinan Barack Obama itu.
Pria berusia 44 tahun itu diterbangkan dari ibu kota Sierra Leone, Freetown, ke Nebraska Medical Center di Negara Bagian Omaha, AS. Setelah hasil tes menunjukkan dia positif mengidap Ebola.
Di Freetown, Salia bekerja sebagai dokter bedah di Rumah Sakit Kissy United Methodist. Belum jelas apakah di rumah sakit tersebut dia menangani pasien-pasien Ebola.
"Informasi yang mengemuka dari tim yang menanganinya di Sierra Leone mengindikasikan dia sakit kritis. Bahkan, mungkin lebih sakit dari pasien-pasien awal yang dirawat secara sukses di Amerika Serikat," demikian pernyataan resmi dari Nebraska Medical Center yang dikutip dari BBC, Minggu (16/11/2014).
Martin Salia ialah orang ke-10 yang terpapar Ebola lalu dibawa ke Amerika Serikat.
Salia merupakan orang ke-10 yang dirawat karena virus Ebola di AS. Semua pasien, kecuali pria asal Liberia bernama Thomas Eric Duncan, telah pulih.
Pada Sabtu 15 November waktu setempat, Republik Demokratik Kongo telah mendeklarasikan negaranya bebas Ebola. Namun, 3 orang yang meninggal akibat Ebola di Mali, memicu kekhawatiran bahwa ada wilayah epidemi baru.
Virus Ebola pertama kali diketahui muncul di Guinea pada Maret lalu. Kemudian menyebar ke Liberia dan Sierra Leone.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada lebih dari 13.240 kasus ebola baik positif, diduga, maupun mungkin di negara-negara tersebut. (Mut)
Positif Terpapar Ebola, Dokter Bedah di Afrika Diterbangkan ke AS
Pria berusia 44 tahun itu diterbangkan dari Sierra Leone, Freetown, ke Nebraska Medical Center di Omaha usai dinyatakan positif ebola.
Advertisement