Liputan6.com, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Ia menyebut Amerika tidak ditemukan oleh Christopher Columbus.
Erdogan begitu yakin, Amerika ditemukan oleh pelaut Muslim pada abad 12 atau 300 tahun sebelum Colombus menginjakkan kaki di sana.
"Hubungan antara Islam dan Amerika Latin terbina sejak abad 12. Warga Muslim menemukan Amerika pada 1178, bukan Christopher Columbus," sebut Erdogan, seperti dikutip dari Al Jazeraa, Minggu (16/11/2014).
"Pelaut Muslim tiba di Amerika pada 1178. Columbus bahkan pernah menyebut ia melihat masjid berdiri di bukit dekat Pantai Kuba," sambung dia.
Oleh sebab itu, pemerintah Turki menyatakan siap membangun masjid di wilayah Pantai Kuba. Namun, tidak diperinci kapan proses pembangunan itu akan dimulai.
"Saya ingin katakan pada saudara-saudara saya di Kuba. Sebuah masjid akan berdiri (lagi) di bukit itu hari ini," tegas dia.
Adanya masjid yang disebut Erdogan dan dilihat Colombus, pertama kali terungkap pada 1996. Pengungkapan hal tersebut dibeberkan seorang akademisi Muslim, Youssef Mroueh.
Walau belum bisa memastikan kebenaran pernyataan dari Erdogan, beberapa peneliti sudah melakukan penyelidikan atas dugaan ini. Namun, sejauh ini belum ada pembuktian pasti mengenai adanya sisa peninggalan budaya Islam di Amerika.
Presiden Turki Klaim Pelaut Muslim yang Temukan Amerika
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait Amerika.
Advertisement