Liputan6.com, Baghdad - Sebuah keluarga di Irak yang beranggotakan 5 orang dibantai. Gara-garanya, mereka menolak menikahkan putrinya dengan seorang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kementerian Hak Asasi Manusia menyebut kejadian tersebut sebagai 'kejahatan yang mengerikan'.
Dalam pernyataan yang diposting di situsnya Minggu 16 November lalu, kementerian menyebut, ISIS mengeksekusi 5 anggota keluarga -- ayah, ibu, dan 3 anak. Mereka juga menculik seorang gadis 14 tahun dan membawanya ke lokasi yang tak disebutkan.
"Keluarga tersebut menolak menikahkan putrinya dengan seorang kriminal bernama Jamal Saddam yang juga dikenal sebagai Abu Abdallah," demikian pernyataan Kementerian Hak Asasi Manusia Irak, seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (18/11/2014).
Pernyataan tersebut tak menyebut di mana dan kapan dugaan pembantaian terjadi.
Awal tahun ini, ISIS merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah, kemudian secara sepihak mengumumkan apa yang disebut "khalifah."
Korban Pemenggalan
Sementara itu di Suriah, identitas selusin pria dalam video terbaru yang dirilis ISIS mulai terkonfirmasi. Lima di antaranya adalah anggota tentara Suriah.
Kolonel Aktham Khatib, dari Desa Safarqieh di Latakia, teridentifikasi sebagai salah satu yang terbunuh. Empat lainnya juga teridentifikasi lewat forum media sosial. Mereka adalah Abdo Tohme dan Ghaith Mahanna dari Provinsi Homs, Issa Iskandar dan Wissam Attar dari Hama.
Rekaman sadis tersebut juga berisi detik-detik kematian pekerja kemanusiaan asal Amerika Serikat, Peter Kassig yang memicu kemarahan dunia internasional.
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengutuk kelompok ISIS sebagai 'organisasi bejat', setelah kelompok ekstrimis itu mengeluarkan video pemenggalan kepala Peter Kassig -- yang namanya menjadi Abdul Rahman Kassig setelah menjadi mualaf.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama memastikan tewasnya Abdul Rahman Kassig (26 tahun) oleh kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), setelah lembaga pemerintah AS mengkonfirmasi video yang diposting secara online. Dalam video tersebut terlihat seorang pria bertopeng yang berdiri di atas kepala Kassig.
"Kassig direnggut dari kita dalam sebuah tindakan yang murni kejahatan, dan dilakukan kelompok teroris yang berasosiasi dengan kekejaman," kata Obama seperti dikutip Reuters. (Ein/Tnt)
Kejam, ISIS Bantai Keluarga yang Menolak Menikahkan Putrinya
Selain pekerja kemanusiaan asal AS Peter Kassig, identitas selusin pria dalam video terbaru yang dirilis ISIS mulai terkonfirmasi.
Advertisement