Liputan6.com, Florida - Pelaku penembakan di perpustakaan sebuah universitas besar di Amerika, pada Kamis 20 November 2014 dilaporkan tewas. Ia terlibat baku tembak dengan polisi, setelah melukai 3 siswa.
"Kami menghadang pria bersenjata yang tidak diketahui identitasnya itu di luar perpustakaan, dan memerintahkan untuk meletakkan senjatanya. Tetapi pria itu malah menembaki mereka, polisi membalas dengan tembakan yang akhirnya menewaskan pria tersebut," ungkap pihak berwenang seperti dimuat VOA News, Jumat (21/11/2014).
Insiden ini terjadi lewat tengah malam di Florida State University di kota Tallahassee selatan, Florida, selagi ratusan siswa sedang belajar untuk persiapan ujian. Banyak yang melarikan diri ke lorong-lorong rak buku, bersembunyi di bawah meja atau panik berlarian keluar dari perpustakaan selagi pria bersenjata itu menembakan sedikitnya empat peluru.
Seorang mahasiswa, Alex Lavene mengatakan suasananya kacau ketika kejadian.
"Dua korban penembakan dibawa ke rumah sakit setempat, sementara korban ketiga dengan luka tergores dirawat di tempat kejadian," ujar salah satu polisi.
Insiden ini merupakan yang terbaru dalam daftar panjang peristiwa-peristiwa penembakan di sekolah-sekolah Amerika dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan seperti ini sering menjadi perdebatan nasional tentang undang-undang kepemilikan senjata api di Amerika, tetapi UUD Amerika menjamin hak kepemilikan senjata api dan upaya para pendukung pengendalian kepemilkan senjata api untuk memperketat peraturan selalu mendapat penolakan.
Peringatan kondisi berbahaya di kampus disebar Kamis pagi waktu setempat. Mahasiswa diminta menjauh dari jendela. Melalui Twitter juga disebar pengumuman berbunyi 'seorang pria bersenjata telah melepaskan tembakan dari dalam perpustakaan'. (Mut)