Liputan6.com, Donetsk - Potongan-potongan puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina timur akhirnya dievakuasi. Bangkai burung besi nahas itu diangkut keluar dari kawasan yang dikuasai pemberontak.
Puing-puing MH17 itu diangkut dengan kereta ke Kharkiv, kota yang dikuasai pemerintah Ukraina. Dari sana, puing-puing diterbangkan ke Belanda. Sebab negeri kincir angin itu yang memimpin penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut, sesuai permintaan pemerintah Ukraina.
"Tidak semua puing pesawat dapat diangkut, tetapi pihak keamanan hanya memilih sebagian saja," ucap salah seorang pejabat Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) Michael Bociurkiw kepada BBC seperti dimuat Senin (24/11/2014).
Di antara puing yang tidak dibawa adalah bagian-bagian badan pesawat terbang.
Bociurkiw mengaku pihaknya merasa lega, setelah kereta keluar dari wilayah yang dikuasai pemberontak melalui perundingan yang pelik.
"Ini adalah zona konflik yang aktif, operasi sangat rumit, sangat sulit, jadi ada hari-hari baik dan buruk untuk menempatkan orang di sana dan membawa keluar puing, jasad dan barang-barang pribadi keluar," jelas Bociurkiw.
MH17 ditembak jatuh pada 17 Juli lalu di timur Ukraina, menewaskan 298 orang di dalamnya yang sebagian besar warga negara Belanda. Sejauh ini dilaporkan ada 9 jasad yang belum ditemukan.
Kelompok pemberontak dukungan Rusia dituding berada di balik tragedi itu, tetapi mereka menepisnya.
Penyebab pasti jatuhnya pesawat dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur tersebut belum diketahui sejauh ini. Belakangan, beredar video yang disebut-sebut direkam sesaat MH17 jatuh.
Laporan awal yang dikeluarkan penyelidik Belanda menyimpulkan pesawat dihantam benda bertenaga besar.
(Baca juga: Terkuak, Video Detik-detik Setelah Malaysia Airlines MH17 Celaka)