Liputan6.com, Amerika Serikat - Kerusuhan rasial terjadi di Kota Ferguson, Amerika Serikat. Belasan gedung dibakar massa dan 2 mobil polisi dirusak.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (25/11/2014), warga yang berkumpul di ruas-ruas jalan Ferguson merangsek ke arah polisi dan dibalas dengan tembakan gas air mata. Penjagaan di sekitar pengadilan dimana putusan dibacakan juga diperketat.
Kerusuhan pecah saat jaksa penuntut daerah St Louis mengumumkan Darren Wilson, polisi yang menembak pria kulit hitam Michael Brown tidak akan dikenakan tuntutan hukum. Para saksi dianggap memberikan keterangan yang bertolak belakang dan tak konsisten dengan bukti fisik.
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengimbau agar warga Ferguson tak melakukan kekerasan.
"Ada warga Amerika yang setuju, ada pula yang tidak setuju dan sangat kecewa, bahkan marah. Ini reaksi yang bisa dimengerti. Namun saya bersama orangtua Michael Brown menghimbau agar siapa pun yang memprotes keputusan ini, melakukannya dengan cara damai," jelas Obama.
Penembakan terhadap Michael Brown oleh polisi kulit putih kembali memanaskan perdebatan tentang perlakuan polisi terhadap warga kulit hitam Amerika Serikat.
Remaja 18 tahun itu ditembak Daren Wilson setidaknya 6 kali dalam sebuah pergumulan saat menangani kasus perampokan Agustus lalu. Kasus ini memicu kerusuhan selama berminggu-minggu. (Mar/Riz)
Rusuh Penembakan Kulit Hitam, Obama Minta Warga AS Tenang
Kerusuhan rasial terjadi di Kota Ferguson, Amerika Serikat. Belasan gedung dibakar massa dan 2 mobil polisi dirusak.
Advertisement