Liputan6.com, Ferguson - Dibebaskannya Polisi Darren Wilson ternyata memicu unjuk rasa besar di Amerika Serikat (AS). Wilson merupakan pelaku penembakan pemuda afro america, Michael Brown.
Dari laporan beberapa media di Negeri Paman Sam, unjuk rasa berlangsung dari New York sampai Seattle. Demonstrasi menentang pembebasan Wilson sebagian besar digelar dengan damai.
Walau berlangsung damai, para pengunjuk rasa di New York, sempat menutup sementara waktu jembatan Brooklyn. Penutupan beberapa jalan juga dilakukan di Cleveland, Negara Bagian Ohio.
Bahkan di Minneapolis, akibat adanya pemblokiran jalan, sebuah mobil milik warga setempat dibajak pengunjuk rasa. Aksi tersebut menelan satu korban luka.
Selain penutupan jalan, aksi lain untuk menenantang pembebasan Wilson terjadi di Chicago. Ribuan demonstran menggelar aksi duduk di luar kantor Wali kota Rham Emanuel. Demikian dilansir dari BBC, Rabu (26/11/2014).
Seperti diketahui, setelah pengadilan memutuskan membebaskan Wilson, kerusuhan besar langsung pecah di Ferguson. Kerusuhan ini menyebabkan belasan gedung dibakar massa dan 2 mobil polisi dirusak masa.
Karena situasi semakin tidak terkendali Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengimbau agar warga Ferguson menahan diri dan tak melakukan kekerasan.
"Ada warga Amerika yang setuju, ada pula yang tidak setuju dan sangat kecewa, bahkan marah. Ini reaksi yang bisa dimengerti. Namun saya bersama orangtua Michael Brown menghimbau agar siapa pun yang memprotes keputusan ini, melakukannya dengan cara damai," jelas Obama.
Penembakan terhadap Michael Brown oleh polisi kulit putih kembali memanaskan perdebatan tentang perlakuan polisi terhadap warga kulit hitam AS.
Pasalnya, remaja 18 tahun itu ditembak Daren Wilson setidaknya 6 kali dalam sebuah pergumulan saat menangani kasus perampokan Agustus lalu. Kasus ini pun memicu kerusuhan selama berminggu-minggu. (Yus)
Kerusuhan di Ferguson Picu Unjuk Rasa di Seluruh AS
Dibebaskannya Polisi Darren Wilson ternyata memicu unjuk rasa besar di Amerika Serikat AS.
Advertisement