Liputan6.com, Caracas - Presiden Venezuela Nicolas Maduro rela memotong gajinya sendiri dan pejabat lain lantaran anggaran negara berkurang. Berkurangnya budget pemerintah tersebut lantaran harga minyak dunia turun yang membuat Venezuela sebagai negara penghasil migas merugi.
"Ini merupakan ujian bagi kami," ujar Maduro, seperti dimuat Liputan6.com dari Reuters, Minggu (30/11/2014).
Presiden yang pernah bekerja sebagai sopir bus ini menjelaskan, dirinya sudah membentuk komite khusus untuk menekan anggaran negara, yang salah satunya dengan memotong gaji pejabat, di samping menghemat pengeluaran pemerintah.
"Komisi ini akan memotong segala anggaran bila memang harus dilakukkan. Saya juga telah memerintahkan peninjauan kembali dan memotong gaji para pejabat kementerian dan perusahaan pemerintah, termasuk gaji saya sendiri," ujar Maduro.
Selain itu, Presiden pengganti tokoh dunia Hugo Chaves itu berjanji akan terus berusaha mengembalikan harga minyak seperti sebelumnya. Menurut dia, seharusnya harga minyak dunia berada pada kisaran US$ 100 per barel.
"Kami akan terus menjaga investasi kami ke masyarakat," kata Maduro. "Respons terbaik untuk menghadapi rintangan ini adalah bersama bekerja, berjuang dan disiplin."
Venezuela merupakan negara dengan segudang program sosial, dari mulai pendidikan gratis hingga program kesejahteraan sosial lainnya. Selama ini, dana untuk program sosial tersebut sebagian besar memang berasal dari ekspor, terutama ekspor minyak.
Dengan harga minyak yang rendah, maka keberlangsungan program sosial tersebut terancam. Apalagi, sepeninggal Chavez, negara tersebut memang kurang stabil karena berbagai masalah internal negara tersebut, dan turunnya harga minyak menambah satu masalah lagi. (Riz/Mut)
Anggaran Negara Berkurang, Presiden Venezuela Rela Potong Gaji
Presiden yang pernah berprofesi sebagai sopir bus ini menjelaskan, dirinya sudah membentuk komite khusus untuk menekan anggaran negara.
Advertisement