Liputan6.com, Beijing - Jelang akhir Perang Dunia II, tentara Jepang banyak membuang senjata kimia di China. Karena itu, kedua negara tersebut sepakat mulai menghancurkan senjata kimia yang dibuang pada era tahun 1940-an.
"Ratusan ribu barang akan dibakar atau diledakkan di sebuah tempat di Provinsi Jilin di timur laut China, tempat sebagian besar senjata kimia ditemukan dikubur," demikian pernyataan pihak Kementerian Luar Negeri China seperti dilansir BBC yang dikutip Liputan6.com, Senin (1/12/2014).
Kemenlu China pun memperkirakan terdapat sekitar 330 ribu senjata kimia di wilayah mereka.
Ketika itu tentara Jepang yang menduduki China kerap membuang bahan kimia di sungai-sungai atau menguburkannya saat perang berakhir tiba-tiba sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan dan luka-luka bagi mereka yang tidak sengaja menggalinya.
Diperkirakan terdapat 40 lokasi di 15 provinsi China di mana senjata dibuang atau dikuburkan. Selama bertahun-tahun tidak ada tindakan apa pun yang diambil untuk mengatasi senjata kimia tersebut. Bahkan senjata kimia sisa PD II kerap masih terbungkus dalam amunisi yang sudah lapuk.
Jepang sudah sepakat mendanai upaya pembersihan senjata kimia sisa PD II tersebut. China dan Jepang bahkan menggelar perundingan selama bertahun-tahun, membahas cara efektif mencari dan memusnahkan senjata kimia tersebut. (Ans)
China-Jepang Sepakat Hancurkan Senjata Kimia Sisa PD II
Kemenlu China pun memperkirakan terdapat sekitar 330 ribu senjata kimia di wilayah mereka.
Advertisement