Sukses

Sekitar 300 Warga Jerman Diduga Pengikut ISIS

Menurut perkiraan PBB pada Oktober 2014, sekitar 15 ribu warga dari 80 negara telah memasuki Suriah dan Irak, bergabung dengan ISIS.

Liputan6.com, Berlin - Sepak terjang dan kekejaman para pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Timur Tengah, membuat bergidik, sehingga memicu banyak negara terutama Barat dan Arab untuk memerangi mereka. Para anggota ISIS berasal dari beberapa negara, termasuk Eropa.

Di Jerman, misalnya. "Pemerintah Jerman sedang menyelidiki sekitar 300 orang yang diduga terlibat dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," beber Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas, seperti dikutip dari Welt am Sonntag, Minggu (30/11/2014).

"Jaksa Agung Jerman dan jaksa negara federal sedang melakukan penyelidikan terhadap sekitar 300 orang yang dituduh memiliki hubungan dengan ISIS," kata Menteri Kehakiman Jerman seperti dikutip oleh surat kabar Sputnik.

Pemerintah Finlandia juga menyatakan bahwa mereka kembali ke Finlandia diduga berjuang di daerah konflik, akan menjadi subyek dari penyelidikan kriminal mereka kembali. Kepala Keamanan Finlandia mengatakan, sekitar 50 warga kini sedang bertempur di Suriah.

Pekan lalu, Kepala Badan Keamanan dalam negeri Jerman Hans-Georg Maassen mengatakan kepada Welt am Sonntag bahwa setidaknya 60 warga Jerman tewas saat berperang untuk ISIS, dan menambahkan bahwa sekitar 550 warga negara Jerman baru-baru ini berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan konflik bersenjata itu.

Kelompok pemberontak ISIS telah memerangi pemerintah Suriah sejak 2012. Pada Juni 2014 kelompok ini memproklamirkan kekhalifahan di atas area yang luas yang disita di Irak dan Suriah.

Satu koalisi pimpinan Amerika Serikat saat ini sedang melakukan serangan udara terhadap pemberontak itu di kedua negara. Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Oktober 2014, sekitar 15 ribu warga dari 80 negara telah memasuki Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS atau kelompok-kelompok ekstremis lainnya sejak perang saudara Suriah pecah pada tahun 2011. (Ant/Ans)