Liputan6.com, Ankara - Perdana Menteri (PM)Â Turki Ahmet Davutoglu mengeluarkan imbauan agar tidak ada lagi warga yang mencium tangan pejabat. Hal itu ia sampaikan langsung kepada para pejabat.
Dalam pernyataannya di Kongres Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP) -- partai yang berkuasa, Ahmet meminta para pejabat untuk menolak jika ada warga yang ingin cium tangan kepadanya.
"Sebagai Perdana Menteri, saya instruksikan kepada semua pejabat negara, jangan mau jika ada warga yang ingin mencium tangan kalian," ujar dia, seperti dimuat Al-Arabiya, Senin (1/12/2014).
Imbauan ini dinilai bertentangan dengan budaya Turki. Bagi sebagian besar warga negara di kawasan Eurasia itu, mencium tangan orang yang lebih tua atau pejabat merupakan tanda penghormatan.
Entah kenapa PM Turki mengeluarkan larangan itu. Namun permintaan itu ia lontarkan setelah dikecam oleh Ketua Partai Pergerakan Nasional Turki (MHP) Devlet Bahceli.
Pimpinan oposisi pemerintah itu menentang kunjungan Ahmet ke Kota Tunceli, dan menyebut perdana menteri tersebut sebagai pengkhianat dan menegaskan bahwa negara Turki tidak pernah mengajar untuk mencium tangan.
Devlet diduga tengah berupaya menentang rekonsiliasi nasional dan politik atas kasus pembunuhan pada 1937-1938 di Tunceli, Provinsi sebelah timur Turki. (Riz/Rmn)
PM Turki Larang Warga Cium Tangan Pejabat
Imbauan ini dinilai bertentangan dengan budaya Turki: mencium tangan orang yang lebih tua sebagai tanda penghormatan.
Advertisement