Sukses

Menlu Retno: 6 WNI ABK Kapal Ikan Korsel Ditemukan Tewas

Menlu Retno masih belum mau mengungkap identitas 6 WNI ABK kapal ikan Korea Selatan The Oryong 501 yang tenggelam di Rusia.

Liputan6.com, Moskow - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan, bahwa 6 warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal (ABK) ikan Korea Selatan The Oryong 501 yang tenggelam di Laut Bering, Rusia telah ditemukan. Namun 6 dari 35 ABK WNI tersebut sudah tak bernyawa saat dievakuasi.

"Baru 1 jam lalu saya konformasikan tim yang ada di Seoul diperoleh informasi dari perusahaan pemilik kapal bahwa ada 6 ABK kita yang sudah dtemukan. 6 ABK kita yang ditemukan meninggal dunia," ujar Menlu Retno di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Kendati begitu, Retno masih belum mau mengungkap identitas 6 korban itu. Menurut dia, hal ini lantaran masih dilakukan verifikasi oleh tim terhadap jenazah keenamnya.

"Identitasnya belum bisa kita sampaikan karena harus diverifikasi. Karena kita tidak mau terburu-buru menyampaikan data sebelum semuanya jelas. Pada saat semuanya sudah, keluargalah yang akan pertama kali (dikabarkan)," tutur dia.

Saat ini, lanjut Retno, upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan oleh instansi terkait di Rusia. "Tapi hari ini pencarian akan dihentikan pada pukul 18.00 dengan alasan cuaca," pungkas Menlu Retno.

Sebelumnya pada Selasa 2 Desember, Menlu Retno mengatakan 3 dari 35 WNI yang menjadi kru kapal tersebut sudah dievakuasi, tapi kondisi mereka belum diketahui pasti.

Sebelum karam, kapal sempat terjebak dan akhirnya tenggelam 2 jam kemudian pada Senin 1 Desember 2014 sore waktu Korea Selatan.

Kapal penangkap ikan Oryong 501 yang berbobot 1.753 ton memuat 60 awak yang terdiri dari 35 WNI, 13 warga Filipina, 11 warga Korea Selatan dan seorang inspektur asal Rusia. (Tnt/Mut)