Liputan6.com, Sydney - Polisi Australia menyerbu kafe The Lindt Chocolate Cafe Martin Place, Sydney, Australia yang menjadi lokasi penyanderaan. Aparat Negeri Kanguru memutuskan untuk melakukan pengepungan setelah berjam-jam bersiaga di depan kafe. Sementara 2 pria bersenjata di dalam kafe menyandera puluhan warga sejak pagi tadi.
Media ABC melaporkan, Senin (15/12/2014), penyanderaan kini sudah berakhir usai pengepungan terjadi. Sebanyak dua orang tewas dan tiga lainnya luka serius.
Tujuh orang di antara para sandera telah diselamatkan dari dalam kafe. Sedangkan lima orang lainnya tengah mendapatkan perawatan di dalam tempat kongkow tersebut.
Belum diketahui pasti identitas mereka yang tewas dan terluka. Juga belum diketahui apakah pelaku dan polisi cedera. Namun salah satu pelaku teridentifikasi bernama Man Haron Maonis.
Saat ini, aparat Australia, termasuk sejumlah sniper masih mengamankan lokasi kejadian, yang menjadi pusat bisnis Kota Sydney dan kerap ramai dikunjungi warga asing.
Koresponden CNN yang berafiliasi, Chris Reason mengatakan saat dikepung polisi, kedua pelaku sangat panik dan mulai berteriak-teriak kepada para sandera. "Pelaku mengenakan kemeja putih dan topi hitam serta membawa senapan," ujar dia.
Laporan lain menyebutkan pelaku membawa bendera berwarna hitam yang bertuliskan tulisan Arab.
Dalam sejumlah siaran langsung TV, terdengar serangkaian teriakan dengan gambar polisi bersenjata lengkap di tempat pengepungan. Terdengar juga suara ledakan keras.
Para sandera tampak berlari keluar dari lokasi dengan tangan di angkat ke atas dan sejumlah petugas kesehatan tampak membawa seorang sandera dengan tandu.
Sebelumnya komisaris polisi New South Wales, Andrew Scipione, mengatakan prioritas utama mereka adalah menyelamatkan para sandera tanpa terluka. "Satu-satunya tujuan kami malam ini adalah membawa orang-orang yang saat ini disandera di dalam gedung keluar dengan aman," tegas Andrew, seperti dikutip dari BBC. (Riz)