Liputan6.com, Peshawar - Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif bertekad memberantas terorisme setelah serangan atas sebuah sekolah di Peshawar yang menewaskakan 141 orang.
"Kami sudah memutuskan untuk meneruskan perang melawan terorisme sampai teroris terakhir dibasmi," tegas dia seperti dikutip dari BBC Kamis (18/12/2014).
Tekad Nawaz Sharif itu disampaikan, setelah pertemuan antara partai-partai politik di negara itu pascaserangan oleh Taliban yang mengguncangkan masyarakat Pakistan tersebut.
Ditambahkannya, bahwa Pakistan bersatu untuk menjamin bahwa murid-murid yang menjadi korban, tewas tidak dengan sia-sia, sambil menegaskan tidak ada perbedaan antara Taliban 'yang baik dan yang buruk'.
Sebelum pertemuan dengan partai politik, dia lebih dulu mencabut moratorium hukuman mati atas tersangka terorisme. Sebagian besar dari korban serangan Taliban ke sekolah yang dikelola militer itu pada Senin 15 Desember adalah murid sekolah.
Penyalaan lilin di Karachi untuk mengenang korban yang tewas dalam serangan di Peshawar. Sementara kelompok Taliban Pakistan, TTP, mengakui sebagai pelaku serangan sebagai aksi balas dendam terhadap operasi militer atas posisi mereka di kawasan Waziristan Utara dan Khyber.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sudah menelepon PM Sharif untuk menyatakan dukungan atas tekad untuk memberantas terorisme.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, disebutkan bahwa kedua pemimpin memilki pandangan yang sama tentang ancaman terorisme dan menegaskan Amerika Serikat akan tetap mendukung Pakistan dalam melawan ekstrimisme.
Baca Juga
Serangan sekolah Peshawar di Pakistan pada Selasa 16 Desember begitu mengerikan. Total korban tewas, menurut CNN, mencapai 145 orang, 132 di antaranya adalah anak-anak dan 10 lainnya staf. Sisanya belum dikeluarkan identifikasinya. (Tnt/Mut)
Advertisement
Baca juga:
Horor Pembantaian Massal Bocah Pakistan
Cerita Korban Selamat Serangan Peshawar dengan Pura-pura Mati