Sukses

Puisi dan Doa dari India bagi Korban Pembantaian Taliban Pakistan

Murid Sadhu Vaswani International School For Girls membentuk rantai manusia mengutuk serangan Taliban di Pakistan, di mana 145 orang tewas.

Liputan6.com, New Delhi - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan belasungkawa atas serangan sekolah Peshawar, Pakistan pada Selasa 16 Desember yang menewaskan 145 orang. Dia meminta sekolah-sekolah di India mengheningkan cipta. Hal itu juga sekaligus sebagai solidaritas terhadap negara tetangga itu.

Proses memberikan penghormatan terakhir pada para korban aksi brutal Taliban Pakistan itu dilakukan selama 2 menit pada hari Rabu 17 Desember waktu setempat.

Selain itu, acara pertemuan khusus juga diadakan di beberapa sekolah, di mana anak-anak membahas tentang menjaga perdamaian dan harmoni. Sementara yang lainnya menuliskan surat kepada Modi dan PM Pakistan Nawaz Sharif.

"Kami mengadakan pertemuan pagi khusus, di mana kami mengheningkan cipta selama 2 menit untuk memberi penghormatan kepada para korban terorisme. Beberapa siswa kami menulis puisi, di mana mereka menyatakan emosi tentang insiden mengerikan itu," kata Kepala sekolah Springdales Ameeta Wattal seperti dikutip dari The Hindu. com, Kamis (18/12/2014),

"Siswa kami menulis kepada PM Modi dan Sharif. Dalam sebuah surat kepada PM Sharif, mereka menyatakan solidaritasnya. Surat kepada Modi menyebutkan apa yang mereka harapkan dari pemerintah," tambah Ameeta Wattal.

Di tempat lain, murid Sadhu Vaswani International School For Girls membentuk rantai manusia sebagai ekspresi mengutuk serangan yang dilakukan Taliban.

Pertemuan doa khusus juga diadakan di Sekolah Angkatan Udara di Delhi Cantonment. Sedangkan siswa di sekolah Tagore International mengadakan kampanye tanda tangan untuk menunjukkan solidaritasnya dengan Pakistan. (Tnt)