Sukses

Nama Ibu Pembantai 7 Anak Kandung dan 1 Ponakan Dipublikasikan

Hakim pengadilan Kota Cairns, Australia, menolak permohonan pengacara seorang ibu yang dituduh membunuh 8 anak di sebuah rumah.

Liputan6.com, Queensland - Hakim pengadilan Kota Cairns, Australia, menolak permohonan pengacara seorang ibu yang dituduh melakukan penikaman yang menewaskan 8 anak di sebuah rumah pada. Agar kasusnya dialihkan ke pengadilan yang menangani kasus kesehatan jiwa.

Australia memang memiliki pengadilan khusus yang mengadili tersangka pengidap kelainan jiwa atau keterbelakangan mental.

"Kasus pembunuhan 8 anak di sebuah rumah tidak akan dialihkan ke pengadilan khusus tersebut," kata hakim pengadilan Kota Cairns, Australia seperti dimuat BBC, Senin (22/12/2014).

Wanita dengan luka tikam yang ditemukan tak jauh dari 8 jasad bocah di satu rumah, diidentifikasi sebagai Mersane Warria. Setelah diobati, ia ditahan polisi atas tuduhan membunuh kedelapan orang itu.

7 Dari 8 bocah itu dilaporkan anak Warria. Sementara seorang lainnya adalah keponakannya. Mereka berusia antara 18 bulan hingga 14 tahun.

Warria belum menghadiri sidang, karena masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dia mengalami sejumlah luka tikam yang diyakini dilakukan dirinya sendiri.
 
Sejauh ini, polisi belum mengumumkan penyebab pasti kematian 8 bocah itu.

Polisi mengaku menemukan sejumlah senjata di lokasi, termasuk beberapa pisau. Namun, sejumlah kemungkinan penyebab kematian masih diselidiki, termasuk cekikan.

Beberapa hari setelah insiden itu mengemuka, sejumlah karangan bunga diletakkan di luar rumah lokasi pembunuhan yang berada di Jalan Murray, kawasan Manoora, Kota Cairns Australia.

Seorang anggota parlemen dari Kota Cairns, Gavin King, meyakini rumah itu akan dihancurkan dan diganti dengan tugu peringatan. Namun, menurut dia, aparat akan berkonsultasi dengan keluarga korban dan komunitas setempat untuk mencari jalan terbaik.

"Yang jelas bukan pemerintah yang datang, dan memutuskan bentuk tugu peringatannya seperti apa dan kapan dibangun," kata King seperti dilaporkan ABC News. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini