Liputan6.com, Paris - Otoritas Prancis memutuskan untuk memperketat keamanan di beberapa tempat umum menjelang Natal. Hal ini terkait dengan meningkatnya tindak kekerasan yang terjadi jelang hari besar umat Nasrani ini.
Keterangan mengenai pengetatan tersebut, disampaikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Manuel Valls. Dia mengatakan, saat ini kurang lebih 300 tenaga keamanan tambahan sudah ditempatkan di beberapa tempat umum seperti Champs-Elysees di Ibukota Paris dan beberapa pusat perbelanjaan lain.
Tidak hanya polisi, operasi keamanan itu juga melibatkan militer. Dari penjelasan Valls ada 780 tentara dikerahkan untuk pengamanan Natal.
Tak bisa dipungkiri kondisi Prancis jelang Natal tidak kondusif. Insiden penabrakan dengan sengaja sebuah van di pasar Natal di Nantes dan Dijon sontak membuat negara itu mengambil langkah keamanan ini.
PM Valls sebelumnya juga telah menyatakan bahwa kejadian di Dijon dan Nantes adalah dasar dari pengetatan keamanan tersebut. Orang nomor satu di Pemerintahan Prancis ini pun yakin aksi teror itu dilakukan oleh kelompok teroris.
"Prancis tidak pernah menghadapi ancaman teroris tinggi seperti ini sebelumnya," sebut Valls seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/12/2014).
Selain memperketat keamanan Otoritas Prancis diketahui sudah menangkap pelaku penyebar aksi teror di Nantes dan Dijon. Dari investigasi awal aksi ini kemungkinan besar dilakukan kelompok radikal. (Ein)
Teror Merebak Jelang Natal, Prancis Perketat Keamanan
Keterangan mengenai pengetatan tersebut, disampaikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Manuel Valls.
Advertisement