Sukses

14 Harta yang Melekat di Jasad Korban Tsunami 2004

Benda-benda yang melekat di jasad korban tsunami, termasuk perhiasan, disimpan Kepolisian Thailand. Tetap utuh.

Liputan6.com, Phang Nga - Sebanyak 230 ribu orang tewas hari itu, Minggu 26 Desember 2004, saat 2 lempeng bawah laut di lepas pantai barat Sumatera bersubduksi, mengguncang Bumi selama 10 menit dengan kekuatan setara 2 juta bom atom.

"Dimulai dari Banda Aceh dan berakhir di area dekat Myanmar," kata  Daniel Jaksa, salah satu direktur Joint Australian Tsunami Warning Centre, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Rabu (24/12/2014).

Gempa 9,1 skala Richter itu memicu gelombang raksasa hingga ketinggian 30 meter yang menghantam pesisir 12 negara termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, Thailand, Myanmar, Malaysia, Somalia, Tanzania, Seychelles, Bangladesh, dan Kenya.

Mereka yang kala itu sedang berbelanja di pasar-pasar di Aceh, berolahraga pagi di pantai, atau berekreasi di laut dangkal di Thailand menjadi saksi kedahsyatan alam. Panik terjadi, orang tak tahu harus berbuat apa dan lari ke mana. Aparat yang tak siap menghadapi bencana sekolosal itu pontang-panting.

Kebanyakan tak bisa mengelak dari takdir, menjadi korban salah satu bencana paling dahsyat sepanjang sejarah manusia.

Kini, 10 tahun berlalu, tragedi itu belum pupus dari ingatan. Tinggalan peristiwa Tsunami Aceh 2004 juga masih bisa ditemukan. Salah satunya yang ada di lemari penyimpanan milik Kepolisian Thailand. Ditempatkan dalam kantung-kantung plastik.

Sejak 2001, ratusan kantung plastik disimpan dalam kontainer berukuran 12 x 3 meter di  Phang Nga, Thailand.

Baru-baru ini, Kepolisian Thailand akhirnya mengizinkan isi kantung-kantung plastik itu difoto.

Masing-masing foto yang dilansir Reuters mewakili harta benda yang ditemukan di sesosok jasad korban tsunami. Memberi gambaran nasib menyedihkan 5.300 orang yang tewas di Negeri Gajah Putih.

Ada dalam foto ini sebuah telepon seluler dan SIM card yang ditemukan bersama sejumlah kunci serta gelang di salah satu jasad korban tsunami. Entah siapa pemiliknya.



Seorang korban yang tewas akibat gelombang raksasa dengan kekuatan dahsyat sedang membawa tas pinggang ini. Di dalamnya ada kunci-kunci, sebuah jam tangan, perhiasan, sebuah pena, dan beberapa dokumen.



Ponsel Nokia ini ditemukan bersama sebuah jam, anting-anting, dan bando di salah satu jenazah korban tsunami.



Seorang korban membawa dompet koin warna merah. Ia memakai banyak aksesoris kala itu: sebuah jam tangan, beberapa perhiasan, dan benda religi berupa patung Buddha berukuran kecil.

2 dari 3 halaman

Perhiasan Emas dan Lembaran Uang Dolar AS

Perhiasan Emas dan Lembaran Uang Dolar AS

Sebuah jam, gelang hijau berwarna hijau, dan kalung ditemukan di sesosok jasad korban.



Sebuah kantung berisi sejumlah kalung dengan simbol agama Buddha. Mungkin milik beberapa korban.



Pemilik benda-benda ini juga menjadi korban tsunami. Sebuah jam tangan, anting-anting yang kehilangan pasangannya, sebuah cincin, dan dompet koin melekat di jasadnya.



Sebuah jam dan kalung yang patah 3 bagian. Hanya ini yang dibawa salah satu korban saat tragedi terjadi.



Gulungan uang kertas senilai US$ 100 ditemukan di sesosok jasad korban. Entah dari mana asalnya empunya itu.



Sebuah kantung plastik berisi sejumlah uang, beberapa ratus Baht Thailand. Korban kala itu juga membawa sejumlah kunci. 

Korban yang ini membawa sebuah ponsel, sejumlah periasan, dan tas kain merah -- mungkin untuk wadah telepon genggamnya.



Tim evakuasi juga menemukan jam berwarna perak dan perhiasan emas yang sangat cantik di jasad para korban.

3 dari 3 halaman

Tewas Saat Snorkeling

Tewas Saat Snorkeling

Sejumlah benda yang ditemukan di jasad sejumlah korban memberi infomasi tentang apa yang mereka lakukan saat gelombang raksasa Tsunami 2004 menerjang.

Pemilik benda-benda ini mungkin sedang snorkeling saat tsunami menerjang pantai. Ia hanya membawa masker snorkel, gelang, dan cincin.



Dari benda yang ditemukan, korban diduga pengidap astma. Ia membawa inhaler, beberapa kunci, dan 2 perhiasan.