Liputan6.com, Yerusalem - Kota suci Bethlehem, Yerusalem yang menjadi kota tempat kelahiran Yesus Kristus pada Rabu 24 Desember kemarin dipenuhi ribuan penganut kristiani yang merayakan Natal. Mereka berkumpul bersama dalam perayaan malam Natal di Manger Square.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (25/12/2014), salah seorang pengunjung bernama Simon Bassett yang datang dari Inggris dengan istrinya Mandy, serta anak perempuannya Aiden mengatakan, bahwa ingin merayakan Natal dengan warga Palestina. Ia juga berharap agar umat manusia berbagai golongan dapat hidup bersama dalam keharmonisan.
Sementara di Gereja Nativity yang menjadi lokasi kelahiran Yesus Kristus digelar sebuah Misa Malam Natal yang berlangsung khidmat. Misa Natal di Gereja Nativity dihadiri oleh tokoh agama senior katolik Roma, Fouad Twal.
Menyambut semangat Natal tahun ini, Twal berharap bahwa tidak akan ada dinding pembatas antar umat manusia, apalagi setelah satu tahun konflik dan gagalnya upaya perdamaian.
Pada malam harinya, suasana Natal semakin meriah dengan adanya acara musik, serta lampu pohon Natal yang gemerlap. Kemeriahan ini tentunya menjadi momen yang menyenangkan bagi warga, setelah satu tahun mengalami masa sulit.
Advertisement
Pembicaraan damai Israel-Palestina gagal pada musim semi lalu, yang mengakibatkan konflik antara Israel dengan militan Palestina di Jalur Gaza.
Namun dalam setiap perayaan Natal, militer Israel melonggarkan pembatasan perjalanan umat Kristiani dari Palestina termasuk di wilayah perbatasan Gaza untuk memasuki Bethlehem guna merayakan Natal di kota suci ini. (Dan/Ans)