Liputan6.com, Jakarta - Tsunami berasal dari Bahasa Jepang. Tsu artinya pelabuhan, dan nami adalah gelombang, dan jika digabungkan makna harfiahnya menjadi: "ombak besar di pelabuhan".
Gempa bumi, longsor bawah laut, dan gunung berapi bisa memicu tsunami. Menciptakan dinding air yang melaju kencang ke arah daratan dan menerjang apapun yang dilewatinya. Hingga saat ini, peristiwa alam tersebut masih menjadi momok, karena terjadi secara tiba-tiba, menyerang tanpa peringatan.
Baru setelahTsunami Aceh 2004, kajian terhadap bencana yang terjadi di masa lalu mendapat perhatian. Untuk menggali pelajaran dari masa silam.
Berikut 10 kejadian tsunami terdahsyat yang diketahui manusia sepanjang sejarah seperti Liputan6.com kutip sebagian dari situs sains LiveScience.
Storegga 8150 SM
1. Storegga 8150 SM
Tsunami Storegga terjadi di Lautan Norwegia, di pesisir Norwegia. Antara Bergen dan Trondheim.
Seperti Liputan6.com kutip dari situs Spiegel Online, Guncangan gempa merobek tanah seukuran Islandia yang ada di perairan dangkal, lalu ambles, dan mengirimnya ke lautan dalam.
Seperti batu yang dilemparkan ke kolam, longsor bawah laut itu menghasilkan gelombang raksasa yang melaju dengan kecepatan kereta sebelum menerjang pantai di Laut Utara.
Akibatnya katastropik. Deposit tsunami ditemukan sampai Skotlandia yang jaraknya sekitar 80 kilometer. Diperkirakan ombak setinggi 9 meter menghantam pantai di sana. Ahli geologi juga menemukan situs Zaman Batu yang hancur di sana.
Tsunami juga menghancurkan jembatan tanah yang disebut Doggerland -- yang menghubungkan Inggris Raya dengan Denmark dan Belanda.Â
Advertisement
Tsunami Polinesia 2800 SM
2. Tsunami Polinesia 2800 SM
Gelombang gergasi menimbulkan efek mengerikan pada budaya Polinesia. Ditemukan deposit tsunami yang dipicu gempa dahsyat di zona subduksi Tonga-Kermadec -- di mana 2 lempeng tektonik bumi bertabrakan -- dari masa sekitar 2800 Sebelum Masehi di kepulauan Pasifik.
Sebelumnya, kebudayaan Polinesia berkembang dengan cepat ke arah timur melintasi Pasifik ke kepulauan Tonga-Samoa. Setelah tragedi itu, perkembangannya mandeg selama 2.000 tahun.
Seperti Liputan6.com kutip dari Weather.com, tsunami terjadi bersamaan dengan jeda panjang misterius yang mengehentikan ekspansi orang Polinesia selama 2.000 tahun.
Sebelum jeda itu terjadi, pemukim dengan cepat menyeberang dari New Guinea ke Fiji, Tonga dan Samoa. Proses itu terjadi selama sekitar 500 tahun. Lalu berhenti.
Dua tsunami, di Abad ke-15 Masehi juga punya dampak serupa dalam masyarakat Polinesia.
Tsunami Kreta 1600 SM
3. Kreta 1600 SM
Letusan eksplosif Gunung Thera -- salah satu letusan gunung berapi terbesar di dunia -- di Yunani memicu gelombang raksasa yang menyapu Pulau Kreta.
Bukti arkeologi menunjukkan, hantaman abu bercampur air memiliki efek mematikan bagi budaya Minoa di Santorini. Ombak yang sama juga dianggap bertanggung jawab sebagai penyebab legenda Atlantis yang Hilang.
Seperti Liputan6.com kutip dari situs Volcano Discovery, Santorini sebelumnya adalah kota yang kaya, dihuni para pelaut dan saudagar. Setelah bencana, kota terkubur abu vulkanik setebal beberapa meter. Lebih kuat dari dampak letusan Gunung Vesuvius di Pompeii pada tahun 79 Masehi.
Advertisement
Tsunami Polinesia 1450 Masehi
4. Polinesia 1450 Masehi
Dua tsunami yang terjadi di Abad ke-15 Masehi menyapu pemukiman di sepanjang pantai Selandia Baru. Sebelum ombak menggulung, Maori adalah masyarakat Zaman Batu canggih, kata James Goff, seorang ahli geologi tsunami di University of New South Wales Australia.
Setelah bencana terjadi, budaya beralih. Suasana mirip perang, masing-masing orang juga kelompok fokus untuk menjaga sumber daya mereka. Transformasi serupa terjadi di pulau-pulau di seluruh Pasifik Barat Daya.
Seperti Liputan6.com kutip dari Weather.com, gempa di patahan Tonga-Kermadec memicu tsunami di pertengahan Abad ke-15. Diikuti ombak raksasa yang dipicu letusan Gunung Kuwae, dekat Vanuatu. Letusan yang terjadi pada 1453 10 kali lebih kuat dari erupsi Gunung Krakatau, memicu fase pendinginan terakhir yang dialami dunia yang disebut 'Little Ice Age'.
Tsunami Lisbon 1775 Masehi
5. Lisbon 1775 Masehi
Bencana ganda terjadi di hari itu, 1 November 1755 pukul 09.40. Ratusan ribu orang yang selamat dari gempa dahsyat di Lisbon yang memicu kebakaran hebat, tewas akibat tsunami yang menerjang kemudian.
Gelombang setinggi 15 meter menyapu orang-orang yang lari ke pelabuhan untuk menyelamatkan diri. Ahli geologi saat ini memperkirakan gempa Lisbon mencapai 9 SR, dengan episentrum di Samudra Atlantik sekitar 200 km barat daya Tanjung St. Vincent. Diperkirakan total kematian antara 60.000 hingga 100.000 orang, yang menyebabkan gempa ini menjadi salah satu gempa paling merusak dalam sejarah.
Bencana juga ketegangan politik di Portugal tak hanya mengganggu ambisi kolonial di Abad ke-18. Tapi juga menjadi contoh kasus yang melahirkan kajian seismologi.
Bencana tersebut mempengaruhi para filsuf Barat Immanuel Kant hingga Voltaire -- yang melukiskan tragedi itu dalam novelnya 'Candide'.
Advertisement
Virgin Islands 1867
6. Virgin Islands 1867
Tsunami menerjang kepulauan St. Croix dan St. Thomas pada 18 November 1867. Tiga kapal Amerika Serikat -- yang pernah dipakai selama Perang Saudara -- rusak akibat hantaman gelombangnya.
Ketiga kapal membawa awak yang akan bertemu dengan utusan Raja Denmark, dengan harapan sang penguasa mau membangun pangkalan angkatan laut dan membeli area yang kini menjadi Virgins Island di AS.
Salah satu kapal, Monongahela, terdampar di St Croix oleh ombak setinggi 9 meter. Gempa dan tsunami, ditambah badai yang mengamuk 3 minggu kemudian, menggagalkan kesepakatan pembelian Virgin Islands.
Tsunami Virgin Islands 1867
7. Tsunami Krakatau 1883
Pada 26-27 Agustus 1883, Gunung Krakatau yang tidur selama 200 tahun tak sekadar meletus, ia meledakkan dirinya sendiri hingga hancur berkeping.
Kekuatannya setara 150 megaton TNT, lebih 10.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki. Melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40 meter, menewaskan lebih dari 35 ribu orang. Itu versi resmi.
Sejumlah laporan menyebut, korban mencapai 120 ribu. Kerangka-kerangka manusia ditemukan mengambang di Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan.
"Akibatnya tak hanya melenyapkan sebuah pulau beserta orang-orangnya, melainkan membuat mandeg perekonomian kolonial yang berusia berabad-abad," demikian ungkap Simon Winchester, penulis Krakatoa: The Day the World Exploded, August 27, 1883.
Pada tahun 1883, Jawa dan Sumatra adalah koloni Belanda, penghasil rempah-rempah yang menghangatkan badan orang Eropa kala musim dingin.
Setelah tsunami dan erupsi, Belanda mengabaikan koloninya itu.
Advertisement
Tsunami Alaska 1946
8. Alaska 1946
Pada 1 April 1946, sebagian Hilo, Hawaii dihancurkan sejumlah gelombang yang muncul dari gempa 8,1 SR dan longsor di Alaska tepatnya di Kepulauan Aleutian.
Sebanyak 165 orang tewas, 159 di Hawaii dan 6 di Alaska. Kerugian finansial mencapai US$26 juta.
Hikmahnya, bencana tersebut mendorong terbentuknya sistem peringatan tsunami yang disebut Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) yang beroperasi pada 1949 hingga saat ini.
Tsunami tersebut juga dikenal sebagai April Fools Day Tsunami di Hawaii. Kala itu, orang-orang mengira peringatan bencana sebagai April mop!
Tsunami Aceh 2004
9. Tsunami Aceh 2004
Gempa 9,1 SR di Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 memicu serangkaian tsunami mematikan. Dari Aceh, gelombang gergasi memantul ke 12 pantai di pesisir Samudera Hindia. Korban-korban berjatuhan di Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, Thailand, Myanmar, Malaysia, Somalia, Tanzania, Seychelles, Bangladesh, dan Kenya. Total 230 ribu nyawa terenggut.
Menjadi salah satu tsunami paling mematikan sepanjang sejarah.
Tragedi itu mengguncang dunia. Namun, ada hikmah di balik itu. Di antaranya, menciptakan fokus baru pada pemahaman risiko masa depan dari gelombang pembunuh.
Berkat studi baru, para ilmuwan mulai menghubungkan pergeseran budaya dalam masyarakat Samudera Hindia dan Pasifik dengan kejadian tsunami besar di masa lalu.Â
Advertisement
Tsunami Tohoku - 2011
10. Tohoku - 2011
Pada 11 Maret 2011, gempa 9,0 skala Richter memicu tsunami setinggi 10 meter yang menerjang pantai-pantai di timur laut Jepang.
Bencana menimbulkan krisis di Jepang, bahkan yang terburuk pasca-Perang Dunia II. Belum lagi ditambah luruhnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Fukushima. Negeri Sakura di ambang bencana nuklir kala itu.
Pascakejadian tersebut, panel Kabinet Jepang secara resmi meminta menghentikan penggunaan tenaga nuklir secara bertahap hingga tahun 2030. Kebijakan ini sebagai bagian dari perombakan kebijakan energi di negara itu setelah bencana nuklir Fukushima. (Ein/Riz)
Baca juga: 25 Renungan Tsunami Aceh yang Membuat Hati Kita Bergetar...