Sukses

Presiden Iran: Doa Khusus untuk Korban AirAsia QZ8501

Salah satu negara yang turut bersimpati atas insiden ini adalah Iran.

Liputan6.com, Jakarta - Rasa duka mendalam yang muncul akibat insiden jatuhnya AirAsia QZ8501 tidak hanya dirasakan bangsa Indonesia. Pemimpin negara-negara di dunia juga merasakan hal serupa.

Salah satu negara yang turut bersimpati atas insiden ini adalah Iran. Melalui Presidennya, Hassan Rouhani, Iran menghaturkan rasa dukanya langsung kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan rakyat Indonesia.

"Saya berdoa khusus bagi jiwa yang menjadi korban dari insiden menyedihkan ini," sebut Presiden Rouhani, yang dilansir dari pemberitaan kantor berita Iran, IRNA, Rabu (31/12/2014).

"Saya juga berdoa agar para keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," sambung dia.

Pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu 28 Desember 2014 pukul 05.36 WIB menuju Singapura. Namun hilang kontak dan tak kunjung tiba.

Upaya pencarian dilakukan oleh Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan nelayan. Pada hari ketiga pencarian ditemukan serpihan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan jasad korban di dekat perairan Selat Karimata.

Pesawat jenis Airbus A320-200 itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Terdapat 155 penumpang di pesawat tersebut, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan.
(Tnt/Yus)