Liputan6.com, London - Istana Buckingham Inggris segera bereaksi setelah seorang wanita asal Amerika Serikat (AS), melaporkan bahwa ia telah dipaksa untuk berhubungan badan dengan Pangeran Andrew.
Mereka menyatakan tudingan yang dialamatkan kepada Pangeran Andrew tidak benar. Tuduhan itu pun diketahui telah dilaporkan kepada pengadilan Negara Bagian Florida.
"Untuk menghindari keraguan mengenai pergunjingan yang melibatkan perbuatan tidak pantas terhadap anak di bawah umur, kami pastikan itu tidak benar," ujar Juru Bicara Istana Buckingham, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu (3/1/2015).
Kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Pangeran Andrew saat ini sangat mengegerkan masyarakat Negeri Ratu Elizabeth dan dunia. Hal ini karena korban yang dalam laporannya menggunakan nama samaran Jane Doe #3 mengatakan pelecehan seksual yang menimpa dirinya terjadi saat dia masih berusia sangat muda.
Dijelaskan Jane Doe #3, aksi bejat yang diduga dilakukan Pangeran Andrew berlangsung karena dirinya dipaksa oleh seorang miliarder AS, Jeffrey Epstein. Bukan cuma sekali, kata Jane Doe #3, ia dan beberapa gadis di bawah umur dipaksa berhubungan seks dengan Pangeran Andrew dan koleganya beberapa kali.
Tempat-tempat seperti di London, New York dan Karibia merupakan lokasi di mana orang-orang kaya dan penting tersebut melakukan tindakan tersebut. Bahkan, Jane Doe#3 mengatakan di sebuah pulau pribadi di Karibia Epstein mengadakan pesta seks bersama kolega-koleganya itu.
Kasus yang menyeret putra kedua Ratu Elizabeth ini sudah lama tercium media. Pada Desember 2010, sebuah majalah Inggris mempublikasikan gambar Epstein dan Pangeran Andrew di New York.
Namun, kala itu, Pangeran Andrew mau buka mulut. Pria 54 tahun ini menyatakan foto tersebut tidak benar dan hasil rekayasa. (Ger/Riz)
Pangeran Andrew Dituding Terlibat Kasus Pelecehan Seksual
Istana Buckingham menyatakan tudingan yang dialamatkan kepada Pangeran Andrew tidak benar.
Advertisement