Liputan6.com, Jakarta - Ketika satu per satu korban AirAsia QZ8501 dievakuasi dari Selat Karimata, penantian panjang keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 belum juga berakhir. Sudah 10 bulan mereka menanti, entah sampai kapan.
MH370 menghilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, China, pada Sabtu 8 Maret 2014.
Intan Baizura mencoba untuk melanjutkan hidup, demi 2 anaknya: Iman yang berusia 6 tahun dan Muhammad -- yang lahir 2 bulan setelah MH370 hilang. Suaminya, pramugara Hazrin Hasnan ada dalam penerbangan yang hilang itu. Namun, setiap kali mendengar kabar kecelakaan pesawat, jiwa perempuan 34 tahun itu kembali terguncang.
Pun dengan keluarga penumpang yang lain. "Aku tak percaya MH370 ada di Samudera Hindia sebelah selatan. Tak masuk akal, sudah hampir setahun, tapi tak ada tanda-tanda keberadaan pesawat," kata Sharil Shaari, yang keponakannya terbang bersama pesawat nahas itu, seperti Liputan6.com kutip dari situs Channel News Asia, Selasa (6/1/2015).
"Padahal, AirAsia ditemukan hanya 2, 3 hari, setelah dinyatakan hilang. Pesawat MH370 jauh lebih besar daripada AirAsia. Mengapa mereka tak bisa menemukannya? Tak masuk akal!"
Sebelumnya, penyelidik dari Australian Transport Safety Bureau, Peter Foley mengatakan, puing MH370 mungkin akan terbawa arus ke perairan Sumatera Barat setelah 123 hari. "Sesuatu mungkin terbawa ombak ke pantai, kemungkinan besar ke Sumatera," kata dia seperti dikutip dari the Malaysian Insider.
AirAsia QZ8501 adalah pesawat milik maskapai negeri jiran ketiga yang mengalami musibah pada tahun 2014. Faktor cuaca buruk diduga jadi penyebab. Sementara kecelakaan Malaysia Airlines MH17 jelas akibat ditembak jatuh di Ukraina. Tapi, apa yang sesungguhnya terjadi pada MH370? Pertanyaan pun kembali mencuat, juga beragam spekulasi dan teori konspirasi.
Berikut 6 teori konspirasi hilangnya MH370 yang kembali mencuat pasca-kecelakaan AirAsia QZ8501 seperti Liputan6.com kutip dari situs The Week:
Trik Mendapat Asuransi Jiwa
1. Trik Mendapat Asuransi Jiwa
Pada Maret 2014 lalu, Kepolisian Malaysia tidak mengenyampingkan kemungkinan keterkaitan insiden dengan niat untuk mendapatkan asuransi jiwa.
"Mungkin seseorang dalam penerbangan telah membeli asuransi dalam jumlah besar, ia ingin keluarganya mendapatkan keuntungan dari itu. Atau seseorang di sana mungkin berutang dalam jumlah besar. Kami memperhatikan segala kemungkinan," kata pejabat Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Khalid Abu Bakar.
Aparat negeri jiran mengatakan mereka akan mempertimbangkan semua motif dan akan menyelidiki perilaku yang dianggap tak wajar dari semua penumpang dan awak pesawat.
"Kami menyelidiki rekaman video yang diambil di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA)," kata dia. "Kami mempelajari pola perilaku semua penumpang."
Penyelusuran Liputan6.com, dugaan skema asuransi jiwa pernah mengemuka dalam kasus kecelakaan SilkAir MI185 yang jatuh ke Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, pada 19 Desember 1997.
Kapten penerbang Tsu Way Ming diduga membeli asuransi jiwa tak lama sebelum penerbangan terakhirnya (Baca juga: `Bunuh Diri` Pilot SilkAir MI185 di Sungai Musi Palembang 1997)
Namun, dugaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh keluarga pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah. "Jika Anda tanya apakah dia punya asuransi jiwa, jawabannya adalah tidak," kata sang ipar, Asuad Khan seperti dimuat ABC. "Silakan dicek."
Advertisement
China dan Edward Snowden
2. China dan Edward Snowden
Pengguna Reddit, Dark_Spectre mengajukan teori yang mengaitkan hilangnya MH370 dengan pengungkapan rahasia pengawasan Amerika Serikat yang dilakukan Edward Snowden.
Teori itu didasarkan fakta bahwa, penerbangan MH370 mengangkut 20 karyawan Freescale Semiconductor -- perusahaan yang mungkin bekerja sama dengan Badan Keamanan AS (NSA) untuk mengembangkan teknologi pengawasan.Â
'Detektif' Reddit itu menyebut, MH370 diduga hilang sebagai akibat upaya China untuk menangkap sekelompok kontraktor swasta yang membantu NSA untuk melakukan operasi mata-mata terhadap Beijing.
Teori serupa tapi tak sama juga diungkap kelompok hacker Internasional, Anonymous. "Hacktivis" yang dibentuk pada 2003 itu mengeluarkan video yang mengaitkan triliuner berkewarganegaraan Inggris, Jacob Rothschild, dengan hilangnya MH370.
"Dengan hilangnya Malaysia Airlines MH370, triliuner Jacob Rothschild menjadi pemegang paten semikonduktor penting. Kebetulan? Kupikir tidak!" kata Anonymous dalam videonya. (Baca juga: Ada `Konspirasi` Triliuner di Balik Hilangnya MH370?)
Dibajak Militan Afghanistan
3. Dibajak Militan Afghanistan
Teori lain menyebut, Boeing 777-200 itu dibajak dan diterbangkan ke sebuah desa kecil di Afghanistan.
"Pilot sama sekali tak bersalah, MH370 dibajak teroris tak dikenal. Yang kami tahu, teroris yang memberi instruksi pada pilot adalah 'Hitch'. Pesawat itu kini berada di Afghanistan, tak jauh dari Kandahar dekat perbatasan dengana Pakistan," kata seorang sumber militer kepada harian Rusia, Moskovsky Komsomolets.
Versi serupa menyebut, pesawat bisa saja diterbangkan ke area Afghanistan dan Pakistan yang tidak berada dalam kontrol pemerintah.
Area luas di selatan Afghanistan diduduki oleh Taliban. Sementara, sejumlah area di barat laut Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan, dikendalikan Taliban Pakistan.
Namun, pihak maskapai membantah teori itu. "Dalam kaitan dengan Pakistan dan Afghanistan, kita tidak bisa mengeksplorasi teori-teori tanpa izin. Kami berharap bisa mendapatkannya segera..." demikian ujar salah satu juru bicara Malaysia Airlines seperti dimuat New Zealand Herald, Senin 17 Maret 2014.Â
Advertisement
MH370 dan MH17 adalah Pesawat yang Sama
4. MH370 dan MH17 adalah Pesawat yang Sama
Spekulasi lain menyebut, pesawat MH17 yang celaka di langit Ukraina timur yang bergejolak nyatanya adalah MH370.
Menurut mereka yang berteori, MH370 dibajak dan dipaksa mendarat dengan selamat di sebuah lokasi rahasia. Beberapa meyakini, lokasi pendaratan ada di Pulau Diego Garcia, yang ada di dekat wilayah yang diperkirakan sebagai lokasi jatuhnya kapal terbang itu.Â
Lalu, kata mereka, pesawat tersebut sengaja dicelakakan dekat Donetsk, Ukraina, oleh agen AS dalam sebuah operasi yang bertujuan mendiskreditkan Rusia. Namun, tak ada bukti yang mendukung kebenaran teori tersebut.
Bahkan hingga berita ini diturunkan, belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas tragedi yang menimpa MH17. Pihak Rusia dan Barat masih saling tuding.
Diculik Alien
5. Diculik Alien
Ini teori yang paling tak masuk akal soal misteri hilangnya MH370. Marak beredar di dunia maya adalah dugaan keterlibatan makhluk angkasa luar dalam kecelakaan pesawat negeri jiwa tersebut.
Lima persen responden warga AS yang disurvei Reason.com yakin bahwa MH370 dibajak alien.
Hasil survei yang digelar CNN dan ORC International menunjukkan, 9 persen responden yakin, pesawat alien atau makhluk dari dimensi lain diduga terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Padahal, hingga hari ini belum ada bukti sahih tentang adanya alien atau makhluk ekstrateresterial yang bertamu ke Bumi. Justru manusia yang mencari keberadaan mereka, dan belum ketemu.
Advertisement
Plot 9/11
6. Plot 9/11
Teori lain menduga keterlibatan Israel dalam tragedi itu. Pencetus teori itu mengatakan, agen Israel berencana menabrakkan pesawat ke sebuah gedung, mirip plot 9/11, dan balik menuding Iran.
Teori itu mendasarkan pada adanya 2 warga Iran yang ikut terbang dengan MH370 menggunakan paspor palsu. Klaim yang lebih mencengangkan adalah, pesawat yang identik dengan Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines itu disimpan dalam sebuah hanggar di Tel Aviv sejak November 2013.
Sementara, anggota Kongres Amerika Serikat bidang keamanan Michael T McCaul menduga, ada 2 skenario yang kemungkinan terjadi soal raibnya pesawat MH370. Pertama, pesawat mungkin kehabisan bakar dan jatuh di laut.
"Kedua, pesawat mendarat di sebuah negara seperti Indonesia. Dan digunakan sebagai `rudal` seperti yang dilakukan pembajak insiden 9/11," ujar McCaul dalam wawancara pada acara "Fox News Sunday", seperti dimuat Washington Times.Â
Namun, ada banyak hal aneh dalam teori-teori itu.
Pertama, "Bukan perkara gampang mencuri sebuah Boeing 777 dengan cap Malaysia," kata Gregory "Sid" McGuirk, dosen lalu lintas udara dari Embry-Riddle Aeronautical University. "Butuh landasan sepanjang 10.000 kaki. Jadi di mana bisa menyembunyikannya?"
Selain 9/11, ada preseden pesawat dicuri untuk digunakan dalam serangan nanti. Pada 1959, anggota Angkatan Udara Brasil membajak pesawat baling-baling dengan 44 orang di dalamnya, dan mendaratkannya di selatan Negeri Samba. Mereka merencanakan untuk menggunakannya untuk mengebom Rio de Janeiro, namun rencana itu gagal dan semua sandera selamat.
Pada 1994, pegawai Federal Express, Auburn Calloway berencana membajak pesawat kargo FedEx untuk digunakan dalam serangan bunuh diri dengan sasaran kantor pusat perusahaan.
Pesawat lain, Boeing 727-223 yang melaju di landasan pacu Angola pada 2003. Mekanik Ben Charles Padilla dan salah satu pegawai, John Mikel Mutantu, berada dalam pesawat, namun tak diketahui apakah mereka menerbangkannya.
Dugaan lain seseorang membunuh atau menjadikan mereka sandera. Pesawat tersebut tak pernah ditemukan. FBI menutup kasus tersebut pada 2005. (Ein/Yus)