Liputan6.com, Portsmouth - Seorang dokter memberitahukan berita buruk kepada pasangan Mhairy dan Paul, bahwa buah hati mereka tak harus segera digugurkan demi keselamatan. Sebab air ketubannya sudah pecah pada minggu ke-20.
"Mereka menyebut janin itu tidak layak, aku sangat terpukul," ujar Mhairy dilansir dari Metro.co.UK, Rabu (07/01/2015).
Baca Juga
Advertisement
"Saya mengerti dokter harus memberitahu skenario terburuk itu, tapi kami akan memberi kesempatan bagi Jeff," jelas Mhairy.
Mereka tetap bersikeras mempertahankan bayi yang diberinama Jett Morris. 5 Minggu kemudian atau pada usia kehamilan minggu ke-25, Baby Jett lahir prematur dengan bobot 453 gram.
Baby Jett pun terlahir ke dunia, meski dokter memperingatkan buah hati mereka bisa mengalami kerusakan otak dan tak terselamatkan akibat paru-parunya tidak berkembang.
Jett kecil menderita penyakit paru-paru kronis dan penyakit kuning. Ia dirawat sekitar hampir 3 minggu.
Kini Baby Jett sudah berusia 1 tahun lebih. Ia pun tumbuh dengan sehat.