Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan yang mendalam terkait peristiwa bom bunuh diri di Yaman. Bom bunuh diri ini menyebabkan 37 orang meregang nyawa.
"Indonesia menyampaikan simpati yang mendalam kepadap Pemerintah dan rakyat Yaman, khususnya keluarga korban atas serangan tak bertanggung jawab tersebut," sebut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri kepada Liputan6.com, Kamis (8/8/2015).
Selain meyampaikan rasa duka, sesaat setelah kejadian, KBRI di Ibu Kota Yaman, Sana'a langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat. Hal tersebut dilakukan demi mengetahui apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
"Hingga saat ini, berdasarkan hasil koordinasi KBRI di Sana’a dengan aparat setempat maupun komunitas warga Indonesia, tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban serangan bom tersebut," sambung pernyataan tersebut.
Walau belum ada WNI yang menjadi korban, KBRI menghimbau seluruh WNI di Yaman maupun yang akan melakukan perjalanan ke negara itu untuk meningkatkan kewaspadaan. Tak hanya itu, KBRI turut agar para WNI menghindari tempat-tempat keramaian.
Seperti diketahui keadaan di negara paling selatan di semenanjung Arab masih mencekam. Kejadian bom bunuh diri tersebut terjadi di depan akademi polisi di Sana'a.
Sampai sekarang, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Aksi teror ini pun merupakan peristiwa bom bunuh diri terburuk di Yaman sejak Oktober tahun lalu. (Ein/Yus)
Yaman Diguncang Bom Bunuh Diri, WNI Diimbau Waspada
Bom bunuh diri ini menyebabkan 37 orang meregang nyawa. Untung, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan tak bertanggung jawab itu.
Advertisement