Liputan6.com, Paris - Baru sehari pasca-teror berdarah yang menewaskan 12 orang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo, seorang polisi wanita (polwan) di Prancis menjadi korban penembakan di pinggiran Montrouge, di luar kota Paris, Kamis pagi waktu setempat. Beberapa saat kemudian, ia dinyatakan tewas.
Sementara korban yang lainnya, yang disebut seorang petugas pembersih jalan, mengalami cedera serius. Hingga berita ini dirilis, belum jelas apakah ada keterkaitan antara 2 insiden yang berbeda lokasi itu.
Pelaku yang membawa senapan otomatis dan pistol diketahui mengenakan rompi antipeluru. Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve buru-buru ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memantau langsung situasi keamanan di sana.
Seorang penduduk lokal, Ahmed Sassi, berusaha mendeskripsikan kondisi panik saat seorang polwan berdiri, sementara pelaku yang berbaju hitam berlari dan sekonyong-konyong menembak korban.
"Aku melihat petugas polisi itu jatuh, dan seorang rekannya meminta pertolongan," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (8/1/2015).
Insiden terbaru menambah luka yang dirasakan warga Prancis yang berduka. Hening cipta untuk korban teror di Charlie Hebdo dilakukan Kamis ini serentak pukul 11.00. Lonceng di Katedral Notre Dame dibunyikan.
Pada Rabu malam, 7 orang yang diduga terkait dengan 2 pelaku teror di kantor majalah yang kerap menampilkan karikatur satire atau sindiran. Mereka ditangkap di kota Reims, Charleville-Mezieres, juga di Paris.
Sementara, terduga pelaku ketiga, Hamyd Mourad, yang baru berusia 18 tahun menyerahkan diri ke polisi. Ia dilaporkan menyerahkan diri setelah mendengar namanya di berita. (Ein/Yus)
Polwan Korban Penembakan Tewas, Prancis Kian Berduka
Seorang polisi wanita (polwan) di Prancis menjadi korban penembakan di pinggiran Montrouge, di luar kota Paris, Kamis pagi waktu setempat.
Advertisement