Sukses

Simbol Perlawanan, Majalah Charlie Hebdo Dicetak 100 Juta Copy

Charlie Hebdo edisi khusus yang terdiri dari delapan halaman itu dicetak dengan jumlah 2 kali lipat dari biasanya.

Liputan6.com, Paris - Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo akan tetap dicetak sebagai perlawanan atas serangan yang diduga dilakukan oleh militan Islam, Rabu 7 Januari 2015. Bahkan jumlahnya akan diperbanyak.

Charlie Hebdo edisi khusus yang terdiri dari delapan halaman, atau setengah dari yang biasanya, akan dicetak dua kali lipat dari jumlah biasa 60 ribu copy per minggu.

Kolumnis Patrick Pelloux mengatakan, keputusan untuk tetap menerbitkan majalah itu akan menunjukkan bahwa "kebodohan tidak akan menang".

"Amat sulit. Kami semua menderita, dengan duka, dengan ketakutan, namun kami akan tetap melakukannya, karena kebodohan tidak akan menang," jelas Pelloux seperti dikutip dari BBC, Jumat (9/1/2015).

Beberapa media lain, termasuk surat kabar Liberation dan Le Monde juga menyatakan akan membantu penerbitan majalah itu.

Duka mereka dipicu kematian 12 orang dalam serangan saat rapat redaksi harian di Majalah Prancis Charlie Hebdo. Termasuk Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier atau Charb dan 2 polisi pengawalnya. Charb disebutkan memang sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan.

Charlie Hebdo dikenal sering memicu kontroversi dengan artikel atau kartun mereka yang bernada satire atau menyindir pemimpin politik maupun spiritual. Media itu pernah memuat karikatur Nabi Muhammad. Tweet terakhir mereka menyindir Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS -- kelompok militan yang merajalela di Suriah dan Irak. Namun, belum ada konfirmasi apakah kelompok militan itu ada di balik serangan teror.

Dalam serangan 3 orang bersenjata di kantor majalah Prancis itu, 12 orang tewas. Mereka adalah para jurnalis, pemimpin redaksi Charlie Hebdo dan 2 polisi. (Tnt/Sss)