Liputan6.com, Dammartin-en-Goele - Dua tersangka utama teror penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo terlihat di Dammartin-en-Goele, kota di utara Prancis, Jumat (9/1/2015).
Seperti dikabarkan Reuters, sumber polisi menyebut, 1 orang dijadikan sandera oleh para pelaku di sebuah gudang di kota kecil itu.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve secara terpisah mengonfirmasi, operasi perburuan yang dilakukan polisi dilakukan di sebuah kota yang berjarak 40 kilometer dari lokasi di mana aparat mengejar 2 tersangka Kamis kemarin. Di Dammartin-en-Goele.
Baku tembak antara polisi dan terduga pelaku teror tak terhindarkan.
Radio RTL mengabarkan, setidaknya 1 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam baku tembak. Kementerian Dalam Negeri belum mengonfirmasi soal kabar jatuhnya korban jiwa tersebut.
Sebelumnya, petunjuk didapat dari sebuah stasiun pengisian bahan bakar dekat Villers-Cotterets, di mana dua tersangka -- Cherif Kouachi (32) dan Said Kouachi (34) dilaporkan mengancam petugas di sana, mencuri BBM, makanan, lalu melarikan diri.
Polisi yakin, 2 bersaudara itu kemudian kabur -- tak pakai mobil hanya mengandalkan kaki mereka -- ke sebuah hutan.
Teror di kantor majalah Charlie Hebdo terjadi pada Rabu 7 Januari 2015. Sekelompok pria yang memakai kedok hitam menyerbu dan melepaskan tembakan membabi buta, menewaskan 12 orang, termasuk 2 anggota polisi.
Sementara, 20 orang terluka dalam serangan tersebut, 5 di antaranya dalam kondisi kritis. Ini adalah serangan militan terburuk di Prancis dalam beberapa dekade terakhir. (Ein/Tnt)
Baku Tembak Lawan Polisi, Penyerang Charlie Hebdo Sekap 1 Sandera
Dua tersangka utama teror penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo terlihat di Dammartin-en-Goele. Baku tembak pun terjadi.
Advertisement