Liputan6.com, Paris - Sekitar 700 ribu warga berpartisipasi dalam berbagai aksi damai di sejumlah kota di Prancis, Sabtu waktu setempat, setelah negara tersebut mengalami beberapa serangan mematikan.
Aksi damai tersebut antara lain diadakan di Kota Paris, Orleans, Nice, Pau, Toulouse dan Nantes, untuk memperingati para korban dari serangan bersenjata sepanjang 3 hari terakhir. 17 Orang tewas dalam serangan-serangan tersebut.
Seperti dilansir BBC, Minggu (11/1/2015), dalam aksi damai yang diselenggarakan dengan hening tersebut, beberapa pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan "Saya menentang rasisme", "Kesatuan", atau "Saya adalah Charlie".
Serangan mematikan di Prancis berawal pada Rabu 7 Januari lalu, di mana 2 orang bersenjata menyerang kantor majalah satir Charlie Hebdo. 12 Orang, termasuk 8 wartawan dan 2 polisi, tewas dan 11 lainnya terluka dalam serangan itu.
Keesokan harinya, seorang polisi tewas ketika seorang pria mengeluarkan tembakan di lokasi kecelakaan lalu lintas di Montrouge, pinggiran ibukota Paris.
Sementara itu, pada Jumat 9 Januari, seorang pria menyandera beberapa orang di pasar swalayan di timur Paris. 4 Sandera kemudian ditemukan tewas. Para pelaku penyerangan ditembak tewas oleh polisi dan kini polisi Prancis memburu kaki tangan para pelaku penyerangan.
Sementara Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan negara itu akan tetap berada dalam siaga tinggi beberapa minggu ke depan. (Ado/Mut)
Ratusan Ribu Warga Prancis Gelar Aksi Damai 'Charlie Hebdo'
Aksi damai ini dilakukan untuk memperingati para korban dari serangan bersenjata sepanjang 3 hari terakhir di Kota Paris, Prancis.
Advertisement