Liputan6.com, Washington DC - Pernahkah Anda bertanya bagaimana cara astronot menggunakan toilet dalam lingkungan tanpa gravitasi? Jika ya, ilmuwan Hank Green akan mencoba menjelaskannya. Yuk, intip keberadaan alat pembuangan unik tersebut.
Melalui video yang diunggah Green ke YouTube, ia menjelaskan bagaimana astronot melakukan aktivitas buang airnya. Ia mengungkapkan, mereka menggunakan sistem pipa hisap khusus. Lalu sisa pembuangan dikirim ke International Space Station (ISS).
"Seperti yang Anda bayangkan, ini sedikit rumit," kata Green dalam videonya.
Baca Juga
Sebagai perbandingan, toilet di Bumi berdiameter 30-45 cm, sedangkan diameter toilet luar angkasa hanya berukuran 10 cm. Para astronot harus mengatur posisi duduk mereka supaya nyaman ketika memenuhi panggilan alam ini.
Advertisement
"Toilet itu bekerja seperti vacuum cleaner, dengan menggunakan tekanan udara diferensial untuk menyedot sisa buangan. Sisa tersebut tidak dibuang ke luar angkasa, melainkan dibuang pada sebuah kapsul dan dikirim ke bumi," jelas ilmuwan asal Montana tersebut.
Untuk aktivitas buang air kecil, masing-masing astronot memiliki corong urine tersendiri yang ada pada selang adaptor. Ketika corong digunakan, akan ada mesin yang menghisap urine keluar ke tangki khusus.
"Tentu rancangan alat ini berbeda bagi laki-laki dan perempuan. Bagi astronot perempuan, hal ini lebih mudah," kata Green.
"Mereka (astronot wanita) dapat menempatkan corong langsung ke tubuhnya dan langsung membuangnya. Sedangkan untuk laki-laki, mereka harus memegang corong untuk membuang urine, mereka dapat terluka apabila memegang alat tersebut terlalu dekat," tutur dia. (Imelia Pebreyanti/Tnt)