Sukses

Putra Eks Presiden Senegal Tersangka Korupsi Akhiri Mogok Makan

Karim didakwa melakukan tindakan korupsi dengan mengumpulkan kekayaan secara ilegal sekitar Rp 2,9 triliun.

Liputan6.com, Dakar - Karim Wade, putra dari mantan Presiden Senegal Abdoulaye Wade, menghentikan aksi mogok makannya yang sebelumnya ia lakukan sebagai bentuk protes atas penahanan dirinya terkait dugaan kasus korupsi.

Pengacara Karim, Madicke Niang mengatakan kliennya itu kembali makan seperti biasa, setelah mendapat nasihat dari guru spiritualnya yang berasal Mouride, keyakinan Sufi Islam di Afrika.

"Dia berhenti setelah mogok makan selama 4 hari," ungkap Madicke, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/1/2015).

Karim memulai aksi mogok makan pada Rabu 14 Januari pekan lalu setelah dikabarkan dipukuli di ruang sidang. "Dia dianiaya," ungkap pengacaranya, Mohamed Seydou Diagne, kepada Global Post.

Karim didakwa melakukan tindakan korupsi dengan mengumpulkan kekayaan secara ilegal senilai US$ 240 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun ketika ayahnya, Abdoulaye berkuasa dalam kurun waktu 2000-2012.

Saat itu, pria 46 tahun tersebut menduduki 4 jabatan menteri sekaligus, termasuk Menteri Infrastruktur dan Transportasi Udara. Sehingga ia dijuluki 'Menteri Bumi dan Langit'.

Namun demikian, Karim yang ditangkap pada April 2013 tersebut membantah tudingan melakukan tindak korupsi.

Persidangan terhadap Karim yang digelar di negara kawasan Afrika Barat itu mengalami sejumlah kendala. Tak hanya Karim, tim pengacara anak mantan petinggi negara itu juga memboikot sidang setelah salah satu anggota kuasa hukum mereka diusir hakim. (Riz/Rmn)

  • Korupsi adalah penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

    Korupsi

  • Senegal