Liputan6.com, Tainan - Insiden ledakan tak biasa terjadi di jalanan Kota Tainan, Taiwan, 26 Januari 2004. Pemicunya bukan bom atau bahan peledak, melainkan bangkai seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus).
Paus mati tersebut meledak saat sedang diangkut trailer menuju sebuah pusat riset di wilayah barat daya Taiwan. Akibatnya, para pejalan kaki, sejumlah motor, serta mobil terciprat darah dan organ dalam tubuh mamalia laut itu.
Saat kejadian, beberapa orang berkerumun untuk menyaksikan paus itu lewat. Genangan cairan merah bercampur jeroan hewan menyelimuti jalan. Bau busuk menguar.
Sebelumnya, paus itu ditemukan dalam kondisi sekarat di pantai. Kemudian, bangkainya diangkat untuk dijadikan objek penelitian untuk tujuan pendidikan.
Lalu, mengapa bangkai paus tiba-tiba meledak?
Para ahli kelautan berpendapat, ledakan diakibatkan tekanan dari gas yang terbentuk di dalam tubuh paus yang mulai terdekomposisi atau mengalami pembusukan.
Sejumlah warga dan pemilik toko berjibaku membersihkan bekas ledakan. Mereka menggunakan masker.
"Sungguh berantakan, bau lagi. Darah dan bagian tubuh yang berserakan di jalan benar-benar mengerikan," kata salah satu warga.
Profesor Wang Chien-ping, dari National Cheng Kung University di Tainan, memerintahkan paus itu dipindahkan ke Cagar Alam Shi-Tsao. Lembaganya menolak mengizinkan proses eksaminasi post-mortem terhadap paus tersebut.
Dia mengatakan, paus tersebut nyaris mati saat ditemukan terdampar di pantai. Hewan itu mati sebelum pertolongan datang.
"Karena dekomposisi terjadi secara alami, kandungan gas terakumulasi. Dan ketika tekanan yang timbul makin besar, badan paus itu meledak," kata dia.
Sang profesor menambahkan, meski sebagian bangkai ikan meledak, masih ada sisa tubuhnya yang memungkinkan menjadi objek pemeriksaan para ahli biologi.
Profesor Wang mengatakan pengamatan awal menunjukkan, Paus itu sedang berada di puncak pertumbuhannya. Ia memiliki berat 50 ton dan panjang 17 meter -- yang terbesar yang pernah ditemukan di Taiwan kala itu.
Karena ukurannya yang besar, butuh waktu 13 jam, 3 crane, dan 50 pekerja untuk menaikkan paus itu ke atas truk trailer.
Selain ledakan aneh di Taiwan, sejumlah kejadian penting dan menarik di dunia terjadi pada tanggal 26 Januari. Pada tahun 1924, Kota Petrograd di Uni Soviet diganti namanya menjadi Leningrad.
Sementara pada pada 26 Januari 2005, Condoleezza Rice diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Jabatan tersebut membuatnya menjadi perempuan Afrika-Amerika dengan jabatan tertinggi di Kabinet Gedung Putih. (Ein/Ans)