Liputan6.com, New Delhi - Amerika Serikat dan India mengumumkan terobosan perjanjian yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Amerika menyuplai teknologi nuklir sipil ke India. Kesepakatan itu diumumkan dalam kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke India.
Perjanjian nuklir sebenarnya dicapai pada 2008, namun Amerika saat itu khawatir undang-undang India tentang asuransi tanggung jawab kecelakaan. Namun saat ini akan dibentuk gabungan asuransi tanpa memerlukan peraturan baru.
Dalam konferensi pers bersama, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan kedua negara 'memulai perjalanan baru' atas dasar 'saling percaya baru dan perhatian terus-menerus'.
"Kami menjalin persahabatan, ada keterbukaan ketika kami berbicara," kata Modi mengomentari Presiden Obama, seperti dilansir BBC, Senin (26/1/2015).
Modi menambahkan, kedua negara akan meningkatkan kerja sama dalam proyek-proyek pertahanan dan sejumlah program lain, termasuk pemberantasan terorisme.
Wartawan BBC di New Delhi Sanjoy Majumder melaporkan, kedua negara sepakat meningkatkan perdagangan bilateral lima kali lipat, dari saat ini US$ 100 miliar per tahun.
Adapun kunjungan Obama di India mendapat penjagaan ketat. Ribuan aparat keamanan diterjunkan di ibukota, New Delhi. Pada Senin ini, Presiden Obama dijadwalkan akan menjadi tamu kehormatan dalam upacara Hari Republik. (Ans)
AS dan India Jalin Kerja Sama Nuklir
Perjanjian nuklir sebenarnya dicapai pada 2008, namun Amerika Serikat saat itu khawatir UU India tentang asuransi tanggung jawab kecelakaan
Advertisement