Liputan6.com, Yordania - Sebuah rekaman audio berisi suara salah satu sandera kelompok militan ISIS, Kenji Goto beredar. Pesan tersebut mengungkapkan perpanjangan tenggat waktu penebusan sandera yang ditetapkan pada Selasa 27 Januari waktu setempat.
Rekaman audio terbaru yang belum diverifikasi itu telah beredar di YouTube Kamis pagi. Kepala sekretaris kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan suara tersebut diduga kuat milik Goto.
"Saya Kenji Goto. Ini adalah pesan suara saya untuk memberitahukan kepada Anda. Jika Sajida al-Rishawi belum siap untuk ditukarkan dengan hidupku di perbatasan Turki pada Kamis 29 Januari menjelang terbenam matahari waktu Mosul (Irak) -- sekitar pukul 22.00 WIB, maka pilot Yordania Muath al-Kasaesbeh akan segera dibunuh," demikian isi rekaman itu seperti dikutip dari Irish Times, Kamis (29/1/2015).
Sementara itu, pihak Yordania menyatakan hingga saat ini belum ada jaminan bahwa pilot al-Kasaesbeh aman sampai batas waktu pertukaran tawanan yang diusulkan.
Apalagi, pesan audio itu juga menyiratkan bahwa pilot Yordania diduga kuat tidak menjadi bagian dari kesepakatan pertukaran tersebut. Karena hanya disebutkan Goto yang akan ditukar dengan al-Rishawi.
Meski demikian, pemerintah Yordania bersikeras untuk membebaskannya.
Sejauh ini belum ada komentar dari pejabat pemerintah Yordania, tetapi seorang pejabat keamanan mengatakan pihak berwenang sedang berusaha untuk memverifikasi keaslian rekaman dan berkoordinasi dengan rekan-rekan mereka di Jepang.
Kelompok ISIS sebelumnya mengancam akan membunuh sandera warga Jepang dan Yordania.
Namun seperti dilansir BBC, Rabu 28 Januari, ancaman itu akan dibatalkan bila Yordania membebaskan seorang perempuan asal Irak, Sajida al-Rishawi--yang dijatuhi hukuman mati karena keterlibatannya dalam pengeboman di Amman pada 2005.
Ancaman ISIS itu disampaikan melalui pesan video yang diunggah ke laman video, YouTube. Suara dalam video diduga adalah suara seorang wartawan Jepang, Kenji Goto, yang ditangkap di Suriah pada Oktober 2014.
Baca Juga
Sedangkan sebelumnya, seorang warga Jepang, Haruna Yukawa, juga telah menjadi korban pembunuhan kelompok ISIS. (Tnt/Yus)
Advertisement