Liputan6.com, Baghdad - Hingga saat ini kondisi dua sandera ISIS -- warga negara Jepang dan Yordania -- belum diketahui. Padahal tenggat waktu untuk pertukaran sudah lewat.
"Para pejabat sedang bekerja sepanjang waktu terkait kasus pilot Mu'ath al-Kasaesbeh, yang ditangkap setelah jetnya jatuh di Suriah bulan lalu," jelas militer Yordania seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (31/1/2015).
Baca Juga
Dikutip dari Smh.com.au, Yordania masih menunggu bukti bahwa pilot yang disandera masih hidup sebelum melakukan pertukaraan.
Militan ISIS telah mengancam akan membunuhnya si pilot jika Yordania tidak membebaskan tawanan Irak Sajida al-Rishawi sebelum matahari tenggelam hari Kamis 30 Januari waktu setempat. Namun sejak itu, tak terdengar kelanjutan terkait pertukaran tersebut.
Advertisement
Sebelumnya, ungkapan eksekusi tersebut juga disampaikan melalui rekaman suara yang diduga kuat milik sandera Jepang Kenji Goto.
Al-Rishawi merupakan terpidana mati di Yordania karena perannya dalam pengeboman maut di Amman pada tahun 2005. Tetapi Yordania mengatakan baru akan membebaskannya jika mendapat bukti bahwa pilotnya masih hidup.
Kendati demikian, rekaman suara yang sepertinya dirilis oleh ISIS, tidak menjanjikan bahwa salah satu sandera itu akan dilepaskan sebagai imbalan atas pembebasan al-Rishawi.
Upaya dukungan agar kedua sandera segera dibebaskan datang dari orang-orang di Yordania dan Jepang. Mereka turun ke jalan-jalan hari Jumat 30 Januari waktu setempat, menyerukan dipulangkannya kedua sandera itu dengan selamat.
Sementara istri Goto, Rinko, menyampaikan permohonan yang emosional pada Kamis 29 Januari malam waktu setempat, kepada Tokyo dan Amman untuk menyelamatkan suaminya. (Tnt/Sss)