Sukses

Kisah Pramugari TransAsia 2 Kali Lolos dari Maut

"Aku pikir akan mati dalam kecelakaan ini," ucap salah satu pramugari TransAsia GE235 Huang Ching-ya yang selamat.

Liputan6.com, Taipei - 15 Orang dilaporkan selamat dari pesawat jatuh TransAsia GE2355 di Sungai Keelung, di Distrik Nangang, Taipei. Meski mereka mengalami cedera di beberapa bagian tubuh.

Namun dari lima kru pesawat, hanya satu yang selamat. Wanita beruntung itu adalah pramugari bernama Huang Ching-ya. Kondisinya dilaporkan stabil, meski berada di unit perawatan intensif Taipei Medical University Hospital.

Pramugari Huang yang berusia 27 tahun itu dilarikan ke rumah sakit pada Rabu 4 Februari pukul 12.20. Sekitar 90 menit setelah pesawat yang membawa 53 penumpang dan lima awak tercemplung ke sungai.

"Huang terluka parah, paru-parunya memar, patah tulang rusuk, pendarahan internal yang disebabkan oleh laserasi ginjal  (trauma) dan beberapa luka gores. Untungnya, kondisi sudah stabil setelah mendapatkan pengobatan darurat," jelas pihak rumah sakit dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Taipei Times, Jumat (6/2/2015).

Setelah diselidiki, ternyata Huang sudah terhindar maut dua kali dalam kecelakaan pesawat TransAsia -- perusahaan penerbangan tempatnya bekerja.

"Sebelumnya aku bertugas di TransAsia Airways GE222 yang jatuh di Penghu akibat cuaca buruk pada 23 Juli 2014. Namun aku bertukar shift dengan rekan lain pada menit-menit terakhir," jelas Hu diutarakan orangtuanya.

"Aku pikir akan mati dalam kecelakaan ini," tambah Hu seperti diutarakan kedua orangtuanya.

TransAsia GE222 jatuh di luar Magong Airport setelah gagal mendarat karena kondisi cuaca buruk yang disebabkan oleh Topan Matmo. Dari 58 penumpang dan awak, 48 orang tewas. Hu selamat karena ia tak jadi terbang.

Menurut data dari kantor berita Taiwan, CNA per Jumat ini, 32 orang dipastikan tewas dalam kecelakaan TransAsia Airways GE235. Dengan 15 orang selamat meski dalam kondisi terluka. Sedangkan 2 orang lain di dalam taksi yang terserempet sayap pesawat juga mengalami cedera.

Salah satu jasad terakhir yang ditemukan perugas pada Kamis 5 Januari diambil dari bagian kabin pesawat turboprop ATR 72, yang sebelumnya telah ditarik keluar dari Sungai Keelung.

Pesawat TransAsia mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas dari Bandara Songshan di Taipei Utara, Taiwan pada 4 Februari. Burung besi itu akan melakukan perjalanan ke Pulau Kinmen, membawa 58 penumpang termasuk 5 awak. (Tnt/Ein)

Video Terkini