Liputan6.com, Jakarta Seorang ulama asal Arab Saudi yang menjadi bagian anggota ISIS dikabarkan dieksekusi mati oleh kelompok ekstremis tersebut. Hal itu dilakukan lantaran dia menolak keras langkah eksekusi sadis dengan membakar hidup-hidup pilot Yordania Moaz al-Kasasbeh.
Menurut pejabat Badan Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM), Rami Abdulrahman, ulama tinggi ISIS yang tak disebutkan namanya itu melontarkan kecaman keras dalam sebuah pertemuan antar petinggi kelompok yang mengklaim Daulah Islamiyah secara sepihak.
"Dia bilang mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan sadis terhadap pilot Yordania harus diadili," ujar Rami Abdulrahman, seperti dikutip Liputan6.com dari Express, Minggu (8/2/2015).
Alih-alih menuruti seruan sang ulama, ISIS malah menyeretnya ke pengadilan dan memutuskan hukuman untuknya.
Selain ulama tersebut, kecaman atas pembakaran pilot Yordania juga dilontarkan oleh tokoh agama lain, termasuk oleh beberapa petinggi Al-Qaeda.
Baik di ISIS maupun Al-Qaeda telah terjadi pergolakan pendapat yang sengit terkait eksekusi terhadap para sandera. Sementara ulama dari negara lain, termasuk Indonesia, jelas menyerukan bahwa pembunuhan seperti itu tak berdasarkan ajaran Islam.
Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 22 menit yang beredar pada awal Februari, terlihat sosok Moaz al-Kasasbe dengan wajah memar dan ekspresi penuh ketegangan berada di dalam kerangkeng, sebelum akhirnya dibakar.
Tindakan brutal ISIS terhadap Letnan Moaz al-Kasasbeh membuat Raja Yordania, Raja Abdullah II murka. Tak hanya langsung mengeksekusi mati 2 tahanan kasus terorisme -- yang salah satunya dianggap 'saudari' oleh kelompok militan, sang raja bersumpah akan menghancurkan ISIS. (Riz)
ISIS Eksekusi Ulamanya yang Menentang Pembakaran Pilot Yordania
Seorang ulama tinggi ISIS melontarkan kecaman keras dalam sebuah pertemuan antar petinggi ISIS.
Advertisement