Liputan6.com, Mesir - Kelompok militan yang mengatasnamakan diri sebagai ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah kembali menebar angkara. Kali ini mereka merilis video yang mempertontonkan aksi sadis, pemenggalan massal terhadap 21 orang di Libya.
Para korban adalah pemeluk Kristen Koptik asal Mesir yang diculik para militan ISIS di Libya.
Seperti dilansir BBC, Senin (16/2/2015), dalam rekaman video terlihat para militan berbaju hitam berdiri di belakang masing-masing korban yang semuanya berpakaian oranye, dengan tangan terikat ke belakang.
Video berdurasi 5 menit yang dirilis media organisasi sayap ISIS, al-Hayat Media, juga menampilkan seorang militan, berucap dengan Bahasa Inggris. "Di laut di mana kalian menyembunyikan jasad Sheikh Osama bin Laden, kami bersumpah akan mencampurkan darah kalian di sana," kata dia, seperti dimuat situs CNN.
Media setempat melaporkan, parlemen Libya mengonfirmasi kematian 21 sandera setelah melihat foto yang dirilis media berbahasa Inggris milik ISIS, Dabiq.
Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi sudah mendesak agar diadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas situasi dan menyatakan hari berkabung nasional selama 7 hari.
Pekan lalu, Presiden al-Sisi juga sudah menawarkan fasilitas angkutan udara bagi semua warga Mesir yang ingin meninggalkan Libya.
Para pekerja yang merupakan umat Kristen Koptik itu diculik dari Kota Pantai Sirte di Libya timur, yang sekarang sudah dikuasai kelompok militan Islam.
Pada Jumat 13 Februari lalu, ISIS merilis gambar warga Mesir itu dengan menyatakan, mereka diculik sebagai aksi balas dendam.
Sementara Pemerintah Mesir sudah memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Libya, namun banyak yang mencari kerja ke negara itu.
Di Mesir sebelumnya berlangsung beberapa unjuk rasa menuntut pemerintah untuk bertindak lebih banyak guna membebaskan para sandera. Diperkirakan umat Kristen Koptik di Mesir saat ini berkisar antara 9-15 juta jiwa dari total 87 warga Mesir. (Rmn/Ein)
ISIS Rilis Video Pemenggalan Massal 21 Warga Mesir di Libya
Para korban adalah pemeluk Kristen Koptik asal Mesir yang diculik para militan ISIS di Libya.
Advertisement