Liputan6.com, Jakarta Seorang pelaku olahraga panahan dari Denmark mereka ulang cara memanah seperti yang tercatat dalam naskah-naskah kuno. Sejarah bangsa-bangsa mencatat bahwa senjata panah pernah menjadi senjata utama tentara-tentara dunia sebelum merebaknya penggunaan senjata bermesiu.
Catatan-catatan sejarah itu menunjukkan berbagai cara memanah yang sepertinya mustahil dilakukan. Namun demikian, dengan latihan dan teknik yang tepat, Lars Andersen dari Denmark membuktikan bahwa catatan sejarah itu benar adanya.
Pembelajaran Lars Andersen sekaligus mematahkan sejumlah anggapan yang kurang tepat. Selama ini, kita disuguhkan dengan tontonan film satria berpanah dengan kantung anak panah di punggungnya. Ternyata, dari teknis panah yang sebenarnya, keberadaan kantung di punggung malah menyulitkan.
Advertisement
Demikian juga dengan penempatan anak panah di sisi kiri busur ketika pemanah sedang membidik, yang sebetulnya lebih cocok dalam film atau perlombaan. Dengan teknik yang tepat, Lars Andersen juga membuktikan penembakan 10 anak panah dalam waktu yang singkat sebagaimana tertulis dalam kisah-kisah jagoan panah di masa lalu.