Liputan6.com, Haiti - 16 Orang dilaporkan tewas setelah seorang pria di atas mobil sebuah grup musik dalam acara karnaval tersengat kabel listrik bertegangan tinggi. Insiden nahas itu terjadi pada Selasa pagi 17 Februari waktu setempat.
"Peristiwa itu membuat kepanikan di mana-mana, puluhan orang terinjak-injak, kata para pejabat seperti dimuat ABC News, Rabu (18/2/2015).
Kecelakaan itu terjadi saat ribuan orang memenuhi jalan-jalan di pusat kota Port-au-Prince untuk perayaan tahunan parade pelampung.
Dalam video yang telah beredar di YouTube, terlihat bunga api dari kabel listrik setelah penyanyi dari kelompok hip hop Haiti Barikad Crew tersentak kabel listrik ketika pelampung yang membawa mereka melintas di bawahnya. Setelah itu, kabel tersebut sepertinya mengenai beberapa orang lain.
"16 Orang dikonfirmasi tewas dan 78 luka-luka. Jumlah berbeda dengan laporan sebelumnya atas jumlah korban yang disebutkan koordinator untuk Departemen Perlindungan Sipil Nadia Lochard, ia mengatakan 20 orang tewas," beber Perdana Menteri Haiti Evans Paul.
Baca Juga
Dr Joel Desire, seorang dokter di Rumah Sakit Umum mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas tampaknya telah diinjak-injak sampai mati ketika penonton menghindari karnaval tersebut.
Saksi mengatakan panik terjadi ketika orang-orang melompat dari float untuk menghindari listrik.
"Saya melihat kabel listrik jatuh dan percikan api, lalu aku mulai berlari menyelamatkan diri," kata Natacha Saint Fleur.
Advertisement
Berkabung
Atas peristiwa tersebut, Paul menyatakan 3 hari berkabung bagi negara Karibia yang miskin itu. Lalu bersama Presiden Michel Martelly bergabung dengan ratusan orang yang berkumpul di lokasi kecelakaan.
"Saya turut bersimpati atas insiden pagi ini di Champ de Mars dalam perayaan Mardi Gras Carnaval," kata Presiden Haiti Michel Martelly di Twitter.
Para pejabat Haiti juga lalu membatalkan hari ketiga dan terakhir accara karnaval tersebut, pada Selasa waktu setempat, dan mengumumkan pemakaman kenegaraan dan penghormatan terakhir untuk para korban akan digelar pada hari Sabtu 21 Februari.
Menurut dokter yang berbicara kepada stasiun radio Zenith-FM. Salah satu korban, penyanyi yang dikenal dengan nama panggung Fantom diperkirakan mampu bertahan hidup. Namun informasi tersebut belum dapat diverifikasi segera.
Sedangkan Menteri Komunikasi Rothchild Francis menyatakan pemerintah sedang bekerja keras untuk membantu para korban. (Tnt/Sss)