Sukses

Ketika Teknologi Gadget Berpadu Dengan Kostum Halloween

Sekumpulan seniman muda di Edinburgh, Inggris, memadukan teknologi aplikasi pada gadget untuk perapan pada kostum Halloween.

Liputan6.com, Jakarta Sekumpulan seniman muda di Edinburgh, Inggris, memadukan teknologi aplikasi pada gadget untuk perapan pada kostum Halloween.

Karya seni yang mereka sebut dengan “morphsuits” itu memadukan aplikasi gadget yang dinamis pada Android dan iOS dengan kostum yang statis. Dengan mengunduh aplikasi digitaldudz, pengguna dapat memilih beberapa karakter mahluk-mahluk menyeramkan untuk dipadankan dengan kaos yang bersesuaian.

Usaha mereka dimulai pada tahun 2009 dengan modal 700 dollar AS dan beranggotakan 3 orang saja. Produk saat itu hanya berkisar pada 6 pilihan warna polos. Kemudian berkembang pada tahun 2010 menjadi 10 warna polos dan pola tengkorak.

Pada 2011, ada 53 warna polos, berpola, maupun ‘morphsuits’. Tahun 2011 juga merupakan awal perkembangan ke mancanegara: Lederhosen untuk pawai di Jerman, Slenderman untuk Amerika Utara dan pola bendera Austalia.

Pada tahun 2012, mereka mulai merambah bahan non-spandex. Tahun 2013 merupakan terbitnya kaos-T berdasarkan kepada Digital Dudz. Demikian juga dengan ‘Morphsuits’ yang menjelajah alam digital. Digital Dudz kemudian berbaur dengan Morphsuits.

Tahun 2014 merupakan upaya perulangn branding dengan 305 produk. Karena semakin banyak bahan non-spandex, dipilihlah nama baru “MorphCostumes”. Kampanye pemasaranpun digencarkan melalui program GetMorph.

Video Terkini