Sukses

22-2-1997: Domba Dolly, Mamalia Hasil Kloning Pertama di Dunia

Hewan duplikat itu diperlihatkan pertama kali ke masyarakat internasional dalam kondisi sehat dan berusia 7 bulan.

Liputan6.com, Edinburg - 18 tahun silam atau pada 22 Februari 1997, seekor domba hasil kloning diperkenalkan oleh ilmuwan Skotlandia Keith Campbell. Domba tiruan itu diberi nama Dolly.

Dolly yang diciptakan di Roslin Institute, Edinburg, Skolandia ini sebenarnya telah lahir pada 5 Juli 1999, namun ia baru diperkenalkan ke publik beberapa bulan kemudian.

Hewan duplikat itu diperlihatkan ke masyarakat internasional dalam kondisi sehat dan berusia 7 bulan, dengan ciri-ciri fisik yang dinyatakan mirip dengan DNA domba pendonor.

Pengenalan dolly ini dianggap sebagai merupakan tonggak sejarah kloning atau Biological Clonne di dunia. Kloning Dolly dianggap sbagai terobosan ilmiah paling signifikan dalam dekade 1990-an.

Namun domba ciptaan ini memicu kontroversi dari segi etika dan agama. Ada paham yang menyebut kloning sah-sah saja. Tapi ada juga yang menilai hal itu dilarang.

Meski begitu, ilmuwan dari Roslin Institute mengklaim kloning tersebut merupakan cara untuk mempelajari sejumlah penyakit genetik yang hingga kini belum ada obatnya.

"Ini juga berguna melacak mekanisme yang terjadi pada penyakit genetik," kata pakar embrio Roslin Institute, Ian Wimut, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Sabtu (21/2/2014)

Dalam proses kloning tersebut, tim ilmuwan Skotlandia memasukkan DNA dari sel domba pendonor ke dalam sebuah telur, yang kemudian dimasukkan ke betina domba lain.

Kloning tersebut tak hanya berhenti pada domba Dolly. Tim ilmuwan dari Edinburg tersebut berhasil melakukan 2 kloning serupa, yang juga menjadikan domba sebagai objek.

Pada 2013 lalu, sekelompok ilmuwan Jepang dari RIKEN BioResource Centre mengklaim berhasil mengkloning tikus betina. Hanya dari setetes darah.

Sementara itu, ilmuwan Oregon Health & Science University Amerika Serikat, Shoukhrat Mitalipo dan para koleganya mengumumkan keberhasilan mereka memprogram ulang sel kulit manusia ke kondisi embrionik, dalam jurnal Cell. Mirip teknik kloning Dolly.

Namun, mereka menyebut, tujuan studi bukan untukmenghasilkan klon manusia, namun memproduksi garis sel induk embrionik yang bisa dikembangkan menjadi otot, syaraf, otak, jantung, atau sel-sel lainnya yang membentuk jaringan tubuh.

Video Terkini