Sukses

Di Azerbaijan, Tamu Dilarang Pulang Sebelum Terima Hadiah

Para tamu yang datang ke rumah warga di daerah-daerah penghasil wol misalnya bakal dihadiahi kaos kaki dan sarung tangan.

Liputan6.com, Baku - Ada yang unik dari tradisi bertamu di Azerbaijan. Di mana seseorang yang bertandang tak dibenarkan pulang tanpa hadiah dari si empunya rumah.

"Pada gilirannya para tamu pulang membawa hadiah. Misalnya di daerah-daerah pengurusan perkebunan, tamu dihadiahkan buah-buahan kering, apel, dan makanan lain," ungkap Profesor Ilmu Sejarah Hasan Guliyev, seperti dikutip Liputan6.com dari Majalah Azerbaijan IRS, Minggu (22/2/2015).

Dia mencontohkan para tamu yang datang ke rumah warga di daerah-daerah penghasil wol bakal dihadiahi kaos kaki dan sarung tangan.

"Menarik sekali, di daerah Quba-Khacmaz juga Ismayli, tamu dihadiahi pir kering yang digantung dengan tali, kacang yang sudah dikupas, sirup buah pir atau murbai (dosyab), sele apel (alma ricali), dan lain-lain," beber Hasan Guliyev.

Sedangkan di daerah yang memiliki peternakan, para tamu biasanya diberi kulit kambing untuk menyimpan keju (motal), mentega dan produk susu lain.

Menurut data enografi negara yang berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan, tamu dibagi menjadi beberapa kategori.

"Pejabat, orang asing, sanak saudara, orang sekampung/sekota, perempuan dan sebagainya," jelas Dr Guliyev.

Setiap warga desa di Azerbaijan memiliki teman (gonag) di desa tetangga atau desa terpencil. Menurut kebiasaan, pada waktu tertentu (setahun sekali) sesudah mereka bekerja di lahan-lahan pertanian, mereka saling bertamu selama 3 sampai 5 hari. (Riz/Mut)