Liputan6.com, Washington DC - Mendapat banyak pesanan adalah hal wajar bagi restoran pizza di AS ini. Tapi yang tak biasa, si pemesan mengaku seorang pilot yang sedang terjebak di bandara sekitar 2 jam. Membutuhkan makanan untuk para penumpangnya.
"Aku mendapat telepon sekitar pukul 22.00, saat para pegawaiku hendak pulang. Pilot Gerhard Bradner mengatakan ia butuh pizza untuk 160 orang," kata manajer Domino's pizza Andy Ritchie.
Lanjut Ritchie, Bradner pun memesan 50 loyang pizza untuk para penumpangnya yang kelaparan karena tak ada persediaan makanan di kabin pesawat. Sekaligus sebagai kompensasi.
Baca Juga
Dalam 30 menit, pegawai Andy pun harus menyelesaikan pesanan itu. Lalu mengantarnya ke bandara di Kota Cheyenne di negara bagian Wyoming.
Advertisement
"Seisi kabin bertepuk tangan setelah pilot mengumumkan kiriman pizza di pengeras suara," ujar sejumlah penumpang di pesawat itu.
Para pramugari pun segera membagikan pizza itu. Lalu sang kapten kemudian membayar pizza traktiran untuk para penumpang dengan uangnya sendiri. Tetapi, belakangan ia dihubungi oleh direktur maskapai Frontier, dijanjikan penggantian uang pizza dadakan tersebut.
"Aku bukanlah seorang pahlawan, aku hanya ingin memastikan para penumpang turun dari pesawat dengan senyum mengembang di wajah mereka," ujar Bradner.
Penerbangan maskapai Frontier Airlines yang dikemudikan oleh Gerhard Bradner, bertolak dari Washington DC menuju Denver ketika peristiwa nahas itu terjadi. Akibat badai petir yang terjadi di Kota Denver, pesawat yang mengangkut 160 penumpang itu terpaksa dialihkan ke Kota Cheyenne.
Burung besi dan seluruh isinya pun harus menunggu hingga cuaca kembali aman, sebelum kembali mengudara ke tujuan. Insiden ini terjadi pada Juli 2014. (Sadira Badri/Tnt)