Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja berusia 15 tahun menciptakan alat yang dapat melacak penderita Alzheimer yang melipir tanpa sadar. Kenneth Shinozouka berasal dari New York City. Ia menciptakan suatu alat yang dapat membantu keluarga dan pihak yang berkepentingan untuk melacak ketika para penderita Alzheimer berkelana tanpa menyadari apa yang mereka lakukan.
Ia menciptakan alat bantu ini berdasarkan kepada pengalaman pribadinya dengan kakeknya tercinta yang menderita penyakit tersebut.
Cara kerja alat itu sederhana saja, yaitu dengan menempelkan sejenis penjejas tekanan (pressure sensor) di kaos kaki penderita Alzheimer lalu menanam program pelacak pada telepon pintar sehingga memungkinkan pelacakan pernderita Alzheimer itu melalui telepon pintar.
Advertisement
Alat itu terbukti tepat guna dan berhasil dengan tepat mendeteksi ketika kakeknya, Deming, melipir dalam 400 kali kejadian.
Mengacu kepada NBC News, Kenneth mengatakan, “Kakek saya sudah tidak mampu lagi makan sendiri, berjalan sendiri, apalagi menulis dan membaca. Ia sudah semakin sulit bicara. Sulitlah keadannya.”
Kenneth melanjutkan, "Sungguh susah bagi tante saya, yang menjadi pengasuh utamanya, karena dialah yang harus merawat kakek setiap waktu.”
Menurut Alzheimer's Association di Amerika Serikat, diperkirakan ada lima juta orang Amerika yang menderita penyakit itu, dan 60 persen di antaranya melipir tanpa sadar, bahkan hingga nyaris bahaya.