Liputan6.com, Brixton - Malangnya nasib bocah perempuan bernama Eden ini. Ia tak berhenti cegukan sejak November 2014. Sang bunda, Trudi Veremu, berusaha keras untuk mengumpulkan 6 ribu poundsterling atau sekitar Rp 120 juta, untuk perawatan medis guna menghentikan cegukan konstan putrinya itu.
Eden yang berasal dari Brixton di London Selatan, diyakini kuat mengalami serangan cegukan super, di mana hanya ada 50 orang di dunia yang menderita gangguan diafragma yang dikenal dengan Mycolonus Diaphramatic Flutter atau 'Belly Dancer Sindrom' ini.
Orang dengan keluhan tersebutm menderita cegukan yang begitu kuat sehingga membuat kalimat yang diucapkannya begitu bergetar dan menyebabkan suara tak stabil setiap kali dia berbicara.
Kendati demikian, Eden belum secara resmi didiagnosis dengan gangguan kesehatan tersebut. Keluarga Eden yang begitu khawatir berencana membawanya ke dokter spesialis di Amerika Serikat, guna diagnosis lanjutan dan pengobatan.
"Kami 99 persen yakin dia menderita kelainan itu, hanya belum dikonfirmasikan saja," kata Veremu seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (1/3/2015).
Wanita berusia 37 tahun itu kini berupaya mencari bantuan sebesar 6 ribu poundsterling yang dibutuhkan sebagai biaya perawatan Eden di Rumah Sakit Anak Colorado.
"Eden harus segera disembuhkan, sebelum penyakit itu membahayakan jiwanya. Aku khawatir padanya. Ketika cegukannya parah, ia kesakitan dan tidak mampu berbicara sama sekali," ucap Veremu.
Jika Eden didiagnosis dengan penyakit Mycolonus Diaphramatic Flutter, ia akan menjadi orang pertama di Inggris yang mengalami kelainan tersebut.
Rencananya, Eden akan berangkat ke Amerika Serikat pada Maret, untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Anak Colorado.
Sejauh ini, sumbangan dari teman sekolah Eden di Kennington serta donatur lainnya telah mencapai 2.630 poundsterling atau masih kurang 3.370 poundsterling lagi. (Tnt/Yus)