Liputan6.com, Denpasar - Dengan kepala tertunduk dan kedua tangan diborgol, terpidana mati sindikat duo Bali Nine diterbangkan ke Bandara Cilacap menggunakan pesawat Wings Air pada Rabu pagi. Myuran yang mengenakan kostum berwarna gelap dan Andrew dengan jaket berwarna merah, menaiki pesawat dengan langkah berat ketika langit masih gelap.
Â
Ketika diberitahu mereka akan menuju perjalanan terakhirnya atau tempat eksekusi, tak ada penolakan dari keduanya. Mereka seakan sudah pasrah menjalaninya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Kerobokan, Sudjonggo mengatakan Andrew dan Myuran begitu tenang dan dalam kondisi baik ketika menerima berita itu. Lalu mereka menyerahkan barang-barang yang ada di sel ke sesama narapidana. Karena dua terpidana mati itu tak akan kembali lagi.
Salah satu juru bicara dari pihak berwenang Indonesia mengatakan, duo Bali Nine ini bahkan sempat mengungkapkan rasa terima kasihnya. Seolah-olah sudah siap untuk menghadapi regu tembak.
"Terima kasih", kata juru bicara yang tak disebutkan identitasnya itu mengutip pernyataan mereka ketika kabar pemindahan disampaikan saat bangun tidur pagi hari beberapa saat sebelum diterbangkan ke Cilacap, seperti dikutip dari 9news.com.au, Rabu (4/3/2015).
Â
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Kerobokan, Sudjonggo yang sempat bersantap bersama duo Bali Nine menyatakan, Andrew Chan hanya meminta membawa pakaian sehari-hari yang dia pakai di Kerobokan ke Nusakambangan.
"Pakaian sehari-harinya itu dibawa sebagai permintaan terakhir," kata Sudjonggo di Kabupaten Badung, Bali.
Sedangkan Myuran Sukumaran meminta agar bisa membawa pensil untuk melukis dan pakaiannya sehari-hari. Sudjonggo menuturkan, keduanya juga akan dibekali Alkitab. (Tnt/Mut)
Tinggalkan Kerobokan, Duo Bali Nine Bagikan Barang ke Napi Lain
Dalam suasana hening dan dengan tenang, sebelum dipindah duo Bali Nine itu menyerahkan barang-barang yang ada di sel ke sesama narapidana.
Advertisement