Liputan6.com, Jakarta Seorang seniman foto komputer memperbaiki foto lawas Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yang terkenal karena melakukan abolisi perbudakan semasa perang sipil.
Presiden Abraham Lincoln lahir pada 12 Februari 1809 dan menjadi presiden ke 16 di Amerika Serikat. Ia dibesarkan menjadi pekerja keras, namun sekaligus seorang pemikir tangguh dan gemar mempelajari hal-hal baru.
Salah satu pencapaian terpentingnya adalah Emancipation Proclamation pada 1 Januari 1863 yang menyatakan pembebasan selamanya para budak di wilayah Konfederasi AS.
Advertisement
Presiden Lincoln dibunuh pada hari Jumat Agung, 14 April 1865 selagi menyaksikan pertunjukan di Ford’s Theater. Pelakunya adalah John Wilkes Booth yang menyangka wafatnya Lincoln akan menguntungkan pihak Selatan.
Dalam foto-fotonya, terlihat bagian kiri bawah wajah Lincoln yang tidak sempurna, sehingga para ahli menduga ia menderita suatu penyakit keturunan yang disebut ‘craniofacial microsomia'. Sebelumnya, ia diduga menderita sindrom Marfan. (Alx/Liz)